QS Al-'Ahzab
[33] Ayat 40
Muhammad itu
sekali-kali BUKANLAH BAPAK DARI SEORANG LAKI-LAKI DIANTARA KAMU...
|
Ada satu pertanyaan kritis, kalau Nabi Muhammad (jasad pelaku qurun kesatu, Ahmad bin abdullah) di saat sedang melakukan shalat, pas di bagian Tahiyat awal/akhir, apakah menyebut nama beliau sendiri?
ATAU
Bagaimana Jika Nabi Muhammad BERSYAHADAT
dengan Mengucapapkan Kalimat : Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna
Muhammadan rasuulullaah
Berikut penjabaran nominalnya, silahkan
dimaknai sendiri:
Pada hadis-hadis Islamisme dikatakan bahwa
Rasulullah Saw merupakan tujuan dari penciptaan alam, dan ALLAH menciptakan alam
ini karena beliau.
Dalam salah satu hadis qudsi Allah
berfirman, Jika engkau tiada, maka niscaya Aku tidak akan menciptakan gugusan
bintang.
Pada
hadis qudsi yang lain, Allah berfirman, Andai bukan karena Muhammad, maka
Aku tidak akan menciptakan dunia maupun akhirat, demikian juga Aku tidak akan
menciptakan langit, bumi, arsy, singgasana, lauh, qalam, surga dan neraka. Dan
andai bukan karena Muhammad, maka wahai para manusia, Aku tidak akan menciptakan
kalian,demikian juga pada hadis lainnya Allah berfirman, Aku menciptakan
benda-benda untukmu dan Aku menciptakanmu untuk-Ku.
Maysara al-Dhabbi berkata bahawa ia bertanya pada Nabi SAW, Ya
Rasulullah, bilakah Anda menjadi seorang Nabi? Beliau SAW menjawab, Ketika Adam
masih di antara ruh dan badannya.
Suhail bin Salih Al-Hamadani
berkata, Aku bertanya pada
Abu Jafar Muhammad ibn `Ali radiy-Allahu anhu, `Bagaimanakah Nabi Muhammad SAW
bisa mendahului nabi-nabi lain sedangkan beliau akan diutus paling akhir?
Al Syibi meriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya, Ya
Rasulullah, bilakah Anda menjadi seorang Nabi? Beliau menjawab, ketika Adam
masih di antara roh dan badannya, ketika janji dibuat atasku. Kerana itulah,
beliau (sall-Allahu alayhi wasallam) adalah yang pertama diciptakan di antara
para Nabi, dan yang terakhir diutus.
Diriwayatkan bahwa Nabi (sall-Allahu alayhi
wasallam) adalah satu-satunya yang diciptakan keluar dari sulbi Adam sebelum ruh
Adam ditiupkan pada badannya, kerana beliau (sall-Allahu alayhi wasallam) adalah
sebab dari diciptakannya manusia, beliau (sall-Allahu alayhi wasallam) adalah
junjungan mereka, substansi mereka, ekstraksi mereka, dan mahkota dari kalung
mereka.
Ali ibn Abi Thalib karram-Allahu wajhahu dan
Ibn `Abbas radiy-Allahu anhu keduanya meriwayatkan bahawa Nabi (sall-Allahu alayhi wasallam)
bersabda, Allah tak pernah mengutus seorang nabi, dari Adam dan seterusnya,
melainkan sang Nabi itu harus melakukan perjanjian dengan-Nya berkenaan dengan
Muhammad (sall-Allahu alayhi wasallam): seandainya Muhammad (SAW) diutus di masa
hidup sang Nabi itu, maka ia harus beriman pada beliau (sall-Allahu alayhi
wasallam) dan mendukung beliau (sall-Allahu alayhi wasallam), dan Nabi itu pun
harus mengambil janji yang serupa dari ummatnya.
Diriwayatkan bahawa ketika Allah menciptakan
Nur Nabi kita Muhammad sall-Allahu alayhi wasallam, IA memerintahkan padanya
untuk memandang pada nur-nur dari Nabi-nabi lainnya. Cahaya beliau melingkupi
cahaya mereka semua, dan Allah membuat mereka berbicara, dan mereka pun berkata,
Wahai, Tuhan kami, siapakah yang meliputi diri kami dengan cahayanya?
Allah
menjawab, Ini adalah cahaya dari Muhammad; jika kalian beriman padanya akan
Kujadikan kalian sebagai nabi-nabi. Mereka menjawab, Kami beriman padanya dan
pada kenabiannya. Allah berfirman, Apakah Aku menjadi saksimu? Mereka menjawab,
Ya. Allah berfirman, Apakah kalian setuju, dan mengambil perjanjian dengan-Ku
ini sebagai mengikat dirimu? Mereka menjawab, Kami setuju. Allah berfirman, Maka
saksikanlah (hai para Nabi), dan Aku menjadi saksi (pula) bersamamu.
Al-'Ahzab [33]
Ayat 40.
Ma
Kana Muhammadun 'Aba 'Ahadin Min Rijalikum Wa Lakin Rasula ALLahi Wa
Khhtama An-Nabiyina Wa Kana ALLahu Bikulli Shay’in `Alimaan
[[Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kamu , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.
Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 33:40)]]
As-Saf [61] Ayat 6
Wa 'Idh Qala `Isa Abnu Maryama Ya Bani ‘Isra'ila ‘Inni Rasulu ALLahi
‘Ilaykum Musaddiqaan Lima Bayna Yadayya Mina At-Tawraati Wa
Mubashshiraan BirasulinYa’ti Min Ba`di Asmuhu’Ahmadu Falamma Ja’ahum
Bil-Bayyinati Qalu Hadha Sihrun Mubinun
[[Dan (ingatlah) ketika Isa
putera Maryam berkata: "Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi
khabar gembira dengan(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
(QS. 61:6)]]
TERJEMAHAN BEBAS : Ingat ketika Isa ibnu Maryam
menyeru wahai bani israil sungguh sebenarnya saya adalah rasulullah bagi kalian
(pemberi teori dan praktek hidup), yakni yang memberikan ilmu yang obyektif
ilmi-ah terhadap apa yang diantara kekuasaan-ku (Isa) dari kelanjutan Taurat
Musa adalah Nur dan Dzulumat Isa adalah Injil yaitu Nur dan Dzulumat Musa adalah
Taurat. Juga akan mengabarkan satu kehidupan indah dari teori dan praktek hidup
yang obyektif ilmi-ah itu akan datang seorang abdi kehidupan ILMU-NYA sebagai
penyanjung hidup (yaitu Alquran Muhammad). Namun nanti bila datang kepada mereka
Alquran dengan pembuktiannya, maka mereka menuduh Alquran adalah membalikkan
pandangan dan sikap hidup yang betul-betul merugikan tiada tanding (kepada yang
menolak Alquran )
Al-Baqarah
[2] Ayat 146
Al-Ladhina ‘Ataynahumu Al-Kitaba Ya`rifunahu Kama Ya`rifuna ‘Abna’ahum
Wa ‘Inna Fariqaan Minhum Layaktumuna Al-Haqqa Wa Hum Ya`lamuna
[[Orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad
seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di
antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (QS.
2:146)]]
TERJEMAHAN BEBAS Mereka yang merasa telah KAMI
datangkannya satu Kitab (Yahudi dan Nashrani), mereka mengenal yang demikian
ini seperti mengenal anaknya sendiri. Dan sungguh segolongan diantara nya adalah
mengkhianati yang benar-benar obyektif ini, dimana mereka mengetahuinya
demikian bernilai agung.
Jadi kepada kawan-kawan semua, jgn pernah
terjebak nonjok jasad, jangan sekali" kultus individu, kultus lah terhadap
ILMU.
Jadi bicara "rasul" berarti bicara sunnahnya dan Tugasnya dan bukan
bicara fisik/biologis muhammad pribadi, tapi fungsi Muhammad sebagai
rasulNya".
Banyak umat Islam marah Ketika Muhammad
dibuat buat karikaturnya. Tapi tidak pernah marah ketika sunnahnya telah diporak
porandakan.
Begitupun banyak umat islam yang marah
ketika mushaf alquran dibakar. tapi tidak pernah marah ketika ajaran ALLAH dalam
Mushaf tersebut telah di cabik cabik kandungan isinya.
-Wallahu a'lam-
0 komentar "MUHAMMAD DAN MUHAMMAD SAW", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar