ANGKA-19 PENDETAEKSI KEASLIAN AL-QUR'AN



 


Dalam kehidupan sehari-hari, tanda tangan ataupun sidik jadi digunakan sebagai pengenal keaslian seseorang. Dengan menandatangai suatu dokumen, atau dengan memberikan cap sidik jari kepada suatu dokumen, maka dapat dipastikan apakah memang dokumen tersebut disetujui oleh kita atau bukan.

Dalam ilmu komputer ada yang dinamakanchecksum atau CRC. Mungkin kita pernah men- zipmen- rar suatu file atau folder dikomputer. Ketika kita membuka suatu file zip atau rar,  kadang-kadang kita memperoleh error " checksum CRC error". Itu artinya file zip atau rar kita corrupt, ada yang mengubah isi file tersebut, sehingga file tersebut dianggap tidak asli lagi dan akhirnya tidak bisa dibuka. 
 
Di dalam fotografi, ada yang dinamakan watermark, seperti memberikan "tanda tangan" terhadap foto yang kita ambil, sehingga dapat dibuktikan keasliannya bahwa itu adalah hasil jepretan kita. 
 
Allah, di dalam Al-Quran, ternyata memberikan pendeteksi keaslian ( checksum) semacam ini. Bahkan Allah secara spesifik memberikan kuncinya kepada manusia dalam surah Al-Muddatstsir [74] ayat 30 : 
 

 
 
 
`Alayha Tis`ata `Ashara
[[Di atasnya ada sembilanbelas (malaikat penjaga). (QS. 74:30)]]
 
Note : kebanyakan terjemahan memberikan tambahan "(malaikat penjaga)" untuk terjemahan ayat ini. Perlu di catat bahwa dalam terjemahan Quran, yang berada di dalam kurung adalah catatan penerjemah. Allah tidak pernah menggunakan tanda "dalam kurung" di dalam Al-Quran.

Bilangan "Sembilan belas" ada di atas, kata Allah, menunjukkan keistimewaan dari angka 19 ini yang akan di bahas selanjutnya. Di ayat berikutnya Allah bahkan menjelaskan tujuan diadakannya angka "Sembilan belas" ini : 
 
Al-Muddatstsir [74] ayat 31

 
 
 
 
 
 
Wa Ma Ja`alna 'Ashaba An-Nari 'Illa Mala'ikatan Wa Ma Ja`alna `Iddatahum 'Illa Fitnatan Lilladhina Kafaru Liyastayqina Al-Ladhina 'Utu Al-Kitaba Wa Yazdada Al-Ladhina 'Amanu 'Imanaan Wa La Yartaba Al-Ladhina 'Utu Al-Kitaba Wa Al-Mu'uminuna Wa Liyaqula Al-Ladhina Fi Qulubihim Maradun Wa Al-Kafiruna Madha 'Arada ALLahu Bihadha Mathalaan Kadhalika Yudillu ALLahu Man Yasha'u Wa Yahdi Man Yasha'u Wa Ma Ya`lamu Junuda Rabbika 'Illa Huwa Wa Ma Hiya 'Illa Dhikra Lilbashari
 
[[Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu'min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?" Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. (QS. 74:31)]]
 
 
Perhatikan kalimat perkalimat yang sengaja kuberi point perpoint seperti di bawah ini :
 
[74:31] ... dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan :
-      untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir,
-      supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin
-      dan supaya orang yang beriman bertambah imannya
-      dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu'min itu tidak ragu-ragu
-      dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?"
-      Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ...
 
Mari kita lihat sebagian kecil peranan angka 19 dalam penentuan keaslian Al-Qur'an. Di post yang lain akan dibahas lebih jauh mengenai peranan angka 19 ini .
 
Sebelumnya perlu diingat bahwa Al-Qur'an diturunkan berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, dan diturunkan tidak berurut (ayat-ayat yg pertama kali diturunkan adalah 5 ayat pertama surah ke -96). Pengaturan susunan surah dan ayat seluruhnya diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW, membentuk kitab yg sangat sempurna yang akan di bahas dalam post ini dan post-post berikutnya


CHECKSUM PERTAMA
Mari kita lihat struktur Al-Qur'an :
  1. Jumlah surah di dalam Al-Qur'an adalah 114 (6 x 19).
  2. Angka 114 adalah angka yang unik, karena bilangan prima ke-114 adalah 619, dan 114 adalah (6 x 19).
  3. Ada 6.346 ayat dalam Quran (termasuk bismillah di awal surah/ayat 0) (19 x 334) (6 + 3 + 4 + 6 = 19).
  4. Kita ketahui pula, isi Al-Qur'an terbagi dalam30 juz. Angka 30 adalah bilangan komposit (bilangan asli yang lebih besar daripada 1 dan bukan bilangan prima) yang ke-19, yaitu: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 27, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30.
  5. Ada 114 bismillah dalam Quran. Satu bismillah merupakan ayat 1 surah Al-Fatihah dan 112 bismillah lainnya menjadi pembuka semua surah surah akan tetapi tidak termasuk ke dalam ayat atau sering dikatakan sebagai ayat 0, dengan pengecualian surah ke-9 (tidak dibuka dengan bismillah) dan 1 bismillah di tengah-tengah surah yaitu surah 27 ayat30. (114=19 x 6) .
Bismillahirrahmanirrahim terdiri dari 19 huruf (dalam bahasa arab).
Kembali kepada sistem nilai 33 dan 73. Dalam pendekatan numerik Al- Quran, ada sebuah konsep. 
 
  1. Satu-satunya surah yang tidak diawali dengan bismillah adalah surah ke-9, dan satu-satunya surah dimana bismillah muncul dua kali adalah surah ke-27. Banyaknya surah dihitung dari surah ke-9 sampai surah ke-27 (termasuk surah ke-9 dan surah ke 27) adalah 19 surah.
  2. Lima ayat pertama yang diturunkan terdiri dari 19 kata.
  3. Di dalam Quran di sebutkan 30 bilangan : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50000,dan 100000, yang apabila ke-30 bilangan-bilangan tersebut dijumlah menjadi 162146 ( 19 x 8534)
 
Terkait dengan poin ke-9, begitu konsistennya Quran menjaga angka 19 ini sehingga ketika menyebutkan umur Nabi Nuh AS, Quran menggunakan kalimat "...seribu tahun kurang lima puluh tahun..." [29:14], bukannya ".. sembilan ratus lima puluh tahun ..."
-----------------

CHECKSUM KE-DUA

Al-Qur'an terstruktur dalam bentuk 6 x (10 + 9) atau 60 + 54, yaitu 60 surah yang banyak ayat-nya genap, dan 54 surah yang banyak ayat-nya ganjil. Contohnya adalah Al-Fatihah dengan 7 ayat berarti surah dengan ayat ganjil. Tetapi Al-Baqarah dengan 286 ayat merupakan surah dengan ayat genap.
 
Prof. Abdullah Jalghoom dari Yordania menemukan suatu ketentuan dengan kondisi di atas:

1.   Ke-60 surah dengan banyak ayat genap apabila nomor surahnya dijumlahkan diperoleh hasil 3450 atau 345 x 10.
2.     Ke-54 surah dengan banyak ayat ganjil apabila nomor surahnya dijumlahkan diperoleh hasil 3150 atau 345 x 9.
3.   Total jumlah seluruh nomor surah adalah 6555 atau 345 x 19 (1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6+7+....+114=6555)
 
Dengan demikian, nomor surah dan banyaknya ayat-ayatnya tidak dapat dipertukarkan, yang jika tertukar maka struktur di atas tidak berlaku. Misalnya, surah Al-Fatihah ditukar tempatnya dengan surah Al-Baqarah maka jumlah ayat-ayat yang genap menjadi 3449 dan jumlah ayat-ayat yang ganjil menjadi 3151.
-----------------

CHECKSUM KE-TIGA

Al-Qur'an dengan 114 surah dapat dibagi dua berdasarkan susunannya:
  1. 57 (19 x 3) surah yang homogen, di mana jenis nomor surahnya sama dengan jumlah ayat yang dikandungnya, yaitu genap-genap atau ganjil-ganjil. Contoh surah Al-Fatihah atau "Pembukaan' dengan nomor surah 1 atau ganjil, jumlah ayat yang dikandungnya juga ganjil, yaitu 7 ayat. Contoh lain adalah surah Al-Baqarah atau "Sapi Betina". Nomor surah 2 atau genap, jumlah ayat 286 atau genap pula. Surah-surah homogen ini, jumlah nomor-nomor surahnya ditambah dengan jumlah dari banyaknya ayat masing-masing surahnya adalah 6236, atau sama dengan banyaknya ayat dalam Al-Qur'an seluruhnya.
  2. 57 (19 x 3) surah yang heterogen, di mana jenis nomor surahnya berbeda dengan jumlah ayat yang dikandungnya, yaitu genap-ganjil atau ganjil-genap. Misalnya, Surah Ali 'Imran, nomor surah 3 atau ganjil, jumlah ayat 200 atau genap. Jumlah nomor surah yang heterogen ini dan jumlah ayat-ayat dari surah-surah yang heterogen adalah 6555 atau sama dengan jumlah nomor surah dalam Al-Qur'an dari 1 sampai dengan 114, (1+2+3+4+....+114).
 
Bila kedua kelompok surah ini dijumlahkan, akan menghasilkan bilangan prima: 6236 + 6555 =12791 yang merupakan bilangan prima ke-1525.
 
 

CHECKSUM KE-EMPAT

Pemilihan angka 114 sebagai banyaknya surah sangat luar biasa, karena dapat dibagi atau dipartisi menjadi 3 kelompok besar yang simetris yang tentu saja berkaitan dengan angka19, seperti ditunjukkan tabel dibawah :
 

 


CHECKSUM KE-LIMA

Hanya ada 19 surah, tidak lebih tidak kurang - dari 114 surah - di mana nomor surah dengan banyaknya ayat dari surah tersebut apabila dijumlahkan, hasilnya adalah bilangan prima
 

 
CHECKSUM KE-ENAM

19 surah yang pertama yang banyak ayatnya merupakan bilangan prima apabila banyaknya ayat-ayat tersebut dijumlahkan, hasilnya merupakan Kelipatan-19

 

CHECKSUM KE-TUJUH

Al-Quran juga dapat dibagi menjadi dua kelompok surah :
  1. 29 surah yang memiliki inisial (fawatih) di permulaan surahnya, yaitu suatu kombinasi misterius dari abjad, seperti nun, shad, alif lam mim. Semuanya ada 14 huruf Arab yang digunakan sebagai inisial. Kombinasi-kombinasi huruf itu merupakan awalan di surah-surah Makiah, dengan 2 surah pengecualian. Sekedar informasi bahwa Angka 29 adalah bilangan prima yang ke-10. 
  2. Sisanya 85 surah (5 x 17, yang dua-duanya adalah prima) tidak mempunyai inisial di awal surahnya, dimana angka 5 x 17 berhubungan dengan perintah shalat, 5 kali sehari berjumlah 17 rakaat.
 
Dari 29 surah yang mempunyai inisial ini, dapat kategorikan lagi sebagai berikut:
  • 19 surah di mana kombinasi huruf (inisial) nya merupakan ayat tersendiri. Contohnya adalah surah Al-Baqarah, surah nomor 2. Sisanya, 10 surah, inisial-nya bukan merupakan ayat tersendiri, merupakan bagian dari suatu kalimat.
  • 19 surah di mana nomor surahnya bukan bilangan prima. Contohnya, surah Thaha, surah nomor 20. Sisanya, 10 surah, bernomor bilangan prima: 2, 3, 7, 11, 13,19, 29, 31, 41, dan 43. Coba perhatikan, surah 19 ditempatkan pada urutan nomor 6 dari urutan bilangan prima pada 10 surah tadi, yang apabila dikalikan (6 x 19 =114), sama banyaknya dengan banyaknya surah dalam Al-Quran. Jumlahnya pun: 2 + 3 + 7 + 11 + 13 + 19 + 29 + 31 + 41 + 43 = 198, dimana 198 merupakan bilangan tengah dari bilangan prima kembar (197,199). Bilangan prima kembar adalah pasangan bilangan prima yang memiliki sesilih dua.
Surah 19, Maryam, merupakan surah yang ke-10 dari 29 surah ini.
 
 
 
 
-Wallahu a'lam-
 

8komentar:

  1. Terima kasih penjelasannya akhi..
    maaf Sedikit koreksi saja nih,bukankah poin ke-9 ttg usia Nuh As trsbt ada di Al ankabut ayat ke- 13 ya.. bkn ke 14 atau (29:14) sprt di poin trsbt..

    Afwan..

    BalasHapus
  2. Terkait dengan poin ke-9, begitu konsistennya Quran menjaga angka 19 ini sehingga ketika menyebutkan umur Nabi Nuh AS, Quran menggunakan kalimat "...seribu tahun kurang lima puluh tahun..." [29:14], bukannya ".. sembilan ratus lima puluh tahun ..."

    Maksudnya apa ya? Apa kaitan selisih 50 tahun ini dengan angka 19? Mohon pencerahana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepengetahuan saya, agar tetap konsisten menggunakan deret angka yg ada di Qur'an. Yg itu lho 1 2 3 4 dst sampai 10000, dg bilangan tertentu, hingga jumlahnya adalah kelipatan 19. Kalau digunakan angka 950 maka akan merusak deret angka yg digunakan dlm Qur'an, nanti jumlah deret nggk habis dibagi 19. Jadi biar konsisten digunakan 1000 kurang 50, karena kedua angka itu ada di deret. Sedangkan 950 tidak ada di deret. Hanya Allah yg tau pasti. Semoga membantu

      Hapus
    2. Ini lho deretnya
      Di dalam Quran di sebutkan 30 bilangan : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50000,dan 100000, yang apabila ke-30 bilangan-bilangan tersebut dijumlah menjadi 162146 ( 19 x 8534)

      Hapus
    3. Ini lho deretnya
      Di dalam Quran di sebutkan 30 bilangan : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50000,dan 100000, yang apabila ke-30 bilangan-bilangan tersebut dijumlah menjadi 162146 ( 19 x 8534)

      Hapus
    4. Sepengetahuan saya, agar tetap konsisten menggunakan deret angka yg ada di Qur'an. Yg itu lho 1 2 3 4 dst sampai 10000, dg bilangan tertentu, hingga jumlahnya adalah kelipatan 19. Kalau digunakan angka 950 maka akan merusak deret angka yg digunakan dlm Qur'an, nanti jumlah deret nggk habis dibagi 19. Jadi biar konsisten digunakan 1000 kurang 50, karena kedua angka itu ada di deret. Sedangkan 950 tidak ada di deret. Hanya Allah yg tau pasti. Semoga membantu

      Hapus
  3. Secara keseluruhan, darimana sumberanya dari penulisan artikel ini? Apakah dari Rasyad Khalifa atau temuan / penelusuran antum? Maaf.

    BalasHapus
  4. Bukan kah d alquran d sebutkan angka 90??knpa gak d tuliskan??knpa hanya 80 langsung ke 99..angka 90 dmna??ap karena anda menyadari itu akan merusak mujisat angka 19 sehingga anda tdk menuliskannya??jujurlah dalam mengajar kawanku...salam

    BalasHapus