BAB I : PERRJALANAN ISRA’ DAN MI’ARAJ
Di dalam [QS. Al-Isra':1] Allah menjelaskan
tentang ISRA’ :
Al-Isra' [17] Ayat 1
Subhana Al-Ladhi 'Asra Bi`abdihi Laylaan Mina Al-Masjidi Al-Harami 'Ila Al-Masjidi Al-'Aqsa Al-Ladhi Barakna Hawlahu Linuriyahu Min 'Ayatina 'Innahu Huwa As-Sami`u Al-Basiru
[[Maha Suci Allah, yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil
Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. (QS. 17:1)]]
Dan
tentang MI’RAJ, Allah
menjelaskan dalam An-Najm [53] Ayat 13 s/d Ayat 18
Wa Laqad Ra'ahu Nazlatan 'Ukhra
[[Dan sesungguhnya
Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang
lain, (QS. 53:13)]]
`Inda Sidrati Al-Muntaha
[[(yaitu) di
Sidratil Muntaha. (QS. 53:14)]]
`Indaha Jannatu Al-Ma'wa
[[Di dekatnya ada
surga tempat tinggal, (QS. 53:15) ]]
'Idh Yaghsha As-Sidrata Ma Yaghsha
[[(Muhammad melihat Jibril)
ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (QS. 53:16)]]
Ma Zagha Al-Basaru Wa Ma Tagha
[[Penglihatannya (Muhammad)
tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (QS.
53:17)]]
Laqad Ra'a Min 'Ayati Rabbihi Al-Kubra
[[Sesungguhnya dia
telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabbnya yang paling besar. (QS.
53:18)]]
Sidratul muntaha secara harfiah [berarti
'tumbuhan sidrah yang tak terlampaui', suatu perlambang batas yang tak seorang manusia atau makhluk
lainnya bisa mengetahui lebih jauh lagi ]. Hanya Allah yang tahu hal-hal yang lebih jauh
dari batas itu. Sedikit sekali penjelasan dalam Al-Qur'an dan hadits yang
menerangkan apa, di mana, dan bagaimana sidratul
muntaha itu.
Kejadian-kejadian sekitar isra' dan mi'raj dijelaskan di dalam hadits- hadits nabi. Dari hadits-hadits yang sahih, didapati rangkaian kisah-kisah berikut. Suatu hari malaikat Jibril datang dan membawa Nabi, lalu dibedahnya dada Nabi dan dibersihkannya hatinya, diisinya dengan iman dan hikmah. Kemudian didatangkan buraq, 'binatang' berwarna putih yang langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan buraq itu Nabi melakukan isra' dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina.
---------------------------
BAB II : BURAQ (AL-BURAQ)
Bahasa Arab, Al-buraq ;
["cahaya atau kilat"] adalah sesosok makhluk
tunggangan ajaib, yang membawa Nabi Muhamad SAW dari Masjid al-Aqsa menuju
Mi'raj ketika peristiwa Isra Mi'raj. Makhluk ini diciptakan Allah tebuat dari
cahaya. Dilihat dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah
"buraq" yang diartikan sebagai "Binatang kendaraan Nabi Muhammad
Saw".
---------------------------
BAB III : KECEPATAN CAHAYA DALAM QUR'AN
Kecepatan Cahaya, Kecepatan " gelombang elektro-magnetic " yg tercepat di jagat ini, yaitu: 299792.5 Km/detik, yang baru diketahui abad 20 tentu saja dengan peralatan canggih & modern terakhir, namun hal ini ternyata telah ditulis Quran 1400 Tahun yang lalu.
Mungkin saudara saudarai pernah tahu jika konstanta C, atau "kecepatan cahaya" yaitu kecepatan tercepat di jagat raya ini diukur, dihitung atau ditentukan oleh berbagai institusion berikut:
- US National Bureau of Standards, C = 299792.4574 + 0.0011 km/det
- The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/det
- Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: Satu meter (1 Mtr) adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik".
Sekarang, mari kita perhatikan apa yg Quran Yang
Informasikan tentang "kecepatan-cahaya".
Yunus [10] Ayat 5
Huwa Al-Ladhi Ja`ala Ash-Shamsa Diya'an Wa Al-Qamara Nuraan Wa Qaddarahu Manazila Lita`lamu `Adada As-Sinina Wa Al-Hisaba Ma Khalaqa ALLahu Dhalika 'Illa Bil-Haqqi Yufassilu Al-'Ayati Liqawmin Ya`lamuna
[[Dia-lah yang
menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 10:5)]]
Anbiyaa [21] Ayat 33
Wa Huwa Al-Ladhi Khalaqa Al-Layla Wa An-Nahara Wa Ash-Shamsa
Wa Al-Qamara Kullun Fi Falakin Yasbahuna
[[Dan Dialah yang
telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya, (QS. 21:33)]]
Sajdah [32]
Ayat 5
Yudabbiru Al-'Amra Mina As-Sama'i 'Ila Al-'Ardi Thumma Ya`ruju 'Ilayhi
Fi Yawmin Kana Miqdaruhu 'Alfa Sanatin Mimma Ta`udduna
[[Dia mengatur
urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu. (QS. 32:5)]]
Sekarang, mari kita perhatikan dengan seksama.
Jarak yang dicapai Sang urusan selama 1 hari =
jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12.000 bulan.
C . t = 12000 . L
dimana : C = kecepatan Sang urusan
t = waktu selama satu hari
L = panjang rute edar bulan selama satu bulan
Sekarang,
sistem kalender telah diuji mendapatkan nilai C yang sama dengan nilai C yang
sudah diketahui setelah pengukuran. Ada dua macam system kalender bulan:
1).
"Sisyem sinodik", didasarkan atas penampakan semu gerak bulan
dan matahari dari bumi.
1 hari =
24 jam
1 bulan =
29.53059 hari
2).
"Sistem sidereal", didasarkan atas pergerakan relatif bulan
dan matahari terhadap bintang dan alam semesta.
1 hari =
23 jam 56 menit 4.0906 detik = 86164.0906 detik
1 bulan = 27.321661 hari
Bulan kembali ke posisi semula tepat pada garis lurus antara matahari
dan bumi. Periode ini disebut satu bulan sinodik
Selanjutnya perhatikan rute bulan selama satu bulan sidereal, Rutenya bukan berupa lingkaran seperti yang mungkin anda bayangkan melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L = v . T.
Dimana:
v = kecepatan bulan
v = kecepatan bulan
T =
periode revolusi bulan = 27.321661 hari
a =
27.321661 days/365.25636 days x 360 drajat = 26.92848 drajat
Ada dua
tipe kecepatan bulan :
1)
Kecepatan relatif terhadap bumi
Bisa dihitung dengan rumus
berikut: Ve = 2 . p . R / T
dimana R
= jari-jari revolusi bulan = 384264 km
T =
periode revolusi bulan = 655.71986 jam
Jadi Ve =
2 X 3.14162 X 384264 km / 655.71986 jam ------> = 3682.07
km/jam
2) Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta.
Yang ini yang akan diperlukan. Einstein mengusulkan
bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan
cosinus a, sehingga: v = Ve X Cos a
Dimana a adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi
bumi selama satu bulan sidereal (a = 26.928480)
Bandingkan C (Kecepatan sang-urusan) hasil
perhitungan dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui !
Jika:
L = v . T
L = v . T
v = Ve X
Cos a
Ve =
3682.07 km/jam
a =
26.92848 o
T =
655.71986 jam
t =
86164.0906 detik
Maka:
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . L
C . t =
12000 . v . T
C . t =
12000 . (Ve X Cos a) . T
C = 12000
. ve . Cos a . T / t
C = 12000
* 3682.07 km/jam X 0.89157 X 655.71986 jam / 86164.0906 detik
C =
299792.5 km/det
Sekarang,,,
mari kita bandingkan antara perhitungan yg ditulis Quran dengan perhitungan abad 20.
Quran -------------------------------------------> C = 299792.5 Km/detik
US National Bureau of Standards, ------> C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
The British National Physical Laboratory,--------> C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik
Konferensi
ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: Satu meter adalah jarak
tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik".
Kesimpulan dari Profesor Elnaby:
Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan
konsistensi nilai konstanta C hasil pengukuran selama ini dan juga mnunjukkan
kebenaran AlQuranul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis
yang tajam karena penulisnya adalah ALLAH, Sang Pencipta Alam Semesta Raya.
Elnaby, M.H, 1990, A New Astronomical Quranic
Method for The Determination of The Greatest Speed C
Fix, John D, 1995, Astronomy, Journey of the Cosmic
Frontier, 1st edition, Mosby-Year Book, Inc., St Louis, Missouri
Quranul
Kariim, Tahun 611 Masehi, ALLAH Azza Wa Jalla, Pencipta Alam Semesta Raya
Qur'an Surat 32 Sajdah Ayat 1 s/d 5
- Alif laam miim
- Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, dari Rabb semesta alam.
- Tetapi mengapa mereka mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya." Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; Mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.
- Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak seorang pemberi syafa'at. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?
- Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
Adakah dalam kitab agama lain yg boleh menjelaskan
masalah kecepatan cahaya ini???
An-Nisaa' [4] Ayat 82
An-Nisaa' [4] Ayat 82
'Afala Yatadabbaruna Al-Qur'ana Wa Law Kana Min `Indi Ghayri ALLahi Lawajadu Fihi Akhtilafaan
[[Maka apakah mereka
tidak memperhatikan Al-Qur'an? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi
Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS.
4:82)]]
---------------------------
BAB IV : TEORI RELAVITAS
Albert Einstein adalah sebutan untuk kumpulan dua
teori fisika:
- Relativitas Umum
- Relativitas Khusus.
Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwa
gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton.
Gelombang-Elektromagnetik dibuktikan bergerak pada
kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat. Inti pemikiran
dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap
masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk
kejadian yang sama, namun isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya.
Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Allamah
Majlisi tentang mikraj jasmani Rasulullah saw. Disebutkan, Ketika terangkat
dari tanah, pakaian atau kaki Nabi menyentuh sebuah bejana berisi air yang
menyebabkan air tumpah. Setelah Nabi kembali dari mikraj jasmani, setelah
melalui berbagai zaman, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah di atas
tanah. Einstein melihat hadis ini sebagai khazanah keilmuan yang mahal
harganya, karena menjelaskan kemampuan keilmuan para Imam Syiah dalam
relativitas waktu. Menurut Einstein, formula matematika kebangkitan jasmani
berbanding terbalik dengan formula terkenal "relativitas
materi dan energi ".
Artinya,
sekalipun badan kita berubah menjadi energi, ia dapat kembali berujud semula,
hidup kembali.
Baca Juga NABI MUHAMAD DALAM KITAB HINDU (baca)
~wallahu a'lam~
0 komentar "KISAH ISRA MIRAJ SECARA ILMIAH", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar