Di
dalam Al-Qur'an diceritakan bagaimana orang-orang Yahudi dahulu, karena
kefasikan mereka, sehingga mereka akhirnya dikutuk oleh Allah pada saat itu
menjadi "kera yang hina", sebagaimana yang diceritakan dalam Al-Baqarah
[2] Ayat 65 dan
Al- A'raaf [7] Ayat 166
berikut :
Al- Baqarah [2]
Ayat 65
Wa Laqad `Alimtumu Al-Ladhina A`tadaw Minkum Fi As-Sabti Faqulna Lahum Kunu Qiradatan Khasi'ina
[[Dan sesungguhnya telah Kami ketahui orang-orang yang
melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka:
"Jadilahkamu kera yang hina". (QS.
2: 65)]]
Al-'A`raf [7] Ayat 166
Wa 'Idh Ta'adhdhana Rabbuka Layab`athanna `Alayhim 'Ila Yawmi Al-Qiyamati Man Yasumuhum Su'a Al-`Adhabi 'Inna Rabbaka Lasari`u Al-`Iqabi Wa 'Innahu Laghafurun Rahimun
[[Dan (ingatlah), ketika Rabbmu memberitahukan, bahwa
sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari
kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-
buruknya. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.
7:167)]]
Kemudian
pernyataan yang lain terdapat dalam surah Al-Maidah [5] ayat 60 bahwa
orang-orang fasik terdahulu ada yang Allah jadikan "kera",
"babi", dan sebagian lagi Allah butakan hatinya sehingga dari fasik
menjadi kafir dan menyembah tuhan-tuhan selain Allah.
Al- Maidah [5] Ayat 60
Qul Hal 'Unabbi'ukum Bisharrin Min Dhalika Mathubatan `Inda ALLahi Man La`anahu ALLahu Wa Ghadiba `Alayhi Wa Ja`ala Minhumu Al-Qiradata Wa Al-Khanazira Wa `Abada At-Taghuta 'Ula'ika
Sharrun Makanaan Wa 'Adallu `An Sawa'i As-Sabili
[[Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu
tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu
disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, diantara
mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi
(dan orang yang) menyembah Taghut?". Merekaitu lebih buruk tempatnya dan
lebih tersesat dari jalan yang lurus.(QS. 5:60)]]
Hal
yang menarik disini adalah Al-Qur'an secara spesifik menyatakan bahwa
manusia-manusia yang fasik di ubah menjadi kera dan
babi. Ya, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, dan tidak menutup
kemungkinan kutukan yang menimpa orang-orang yang fasik terdahulu ada juga yang
diubah selain kera dan babi, akan tetapi
umat muslim juga percaya bahwa tidak ada yang kebetulan terhadap apa yang
Al-Qur'an nyatakan. Tidak ada pernyataan Al-Qur'an yang sia-sia dan tanpa
makna, termasuk penyebutan secara spesifik perubahan manusia menjadi kera dan
" babi".
Pertanyaannya, mengapa ditekankan perubahan menjadi "kera" dan "babi" ?
Ilmu pengetahuan mengenai genetika dan anatomi makhluk hidup saat ini menyatakan bahwa MANUSIA DAN KERA (dalam hal ini antara lain simpanse dan bonobo) memiliki kesamaan DNA code dengan manusia sebesar 96%-99 %. Perhatikan artikel-artikel berikut :
1. To
map the chimp genome, researchers used DNA from the blood of a male common
chimpanzee (Pan troglodytes) named Clint, who lived at the Yerkes National
Primate Research Center in Atlanta. Clint died last year from heart failure at
the relatively young age of 24. A comparison of Clint's genetic blueprints with that of
the human genome shows that our closest living relatives share 96 percent of
our DNA. The number of genetic differences between humans and chimps is ten
times smaller than that between mice and rats.
Scientists also discovered that some classes of genes are changing
unusually quickly in both humans and chimpanzees, as compared with other
mammals. These classes include genes involved in the perception of sound,
transmission of nerve signals, and the production of sperm.
(http://news.nationalgeographic.com/news/2005/08/0831_050831_chimp_genes.html)
2.
Chimpanzees
now have to share the distinction of being our closest living relative in the
animal kingdom. An international team of researchers has sequenced the genome
of the bonobo for the first time, confirming that it shares the same percentage
of its DNA with us as chimps do. The team also found some small but tantalizing
differences in the genomes of the three species differences
that may explain how bonobos and chimpanzees don't look or act like us even
though we share about 99% of our DNA. (http://news.sciencemag.org/sciencenow/2012/06/bonobo-genome-sequenced.html)
SEDANGKAN
BABI memiliki internal organ yang mirip dengan
manusia, bahkan dalam beberapa riset,
"babi" dikatakan memiliki kedekatan-genetika dengan manusia,
sebagaimana yang dikatakan dalam artikel-artikel berikut :
1.
A University of
Illinois side-by-side comparison of the human and pig genomes has revealed
remarkable similarities. We took the human
genome, cut it into 173 puzzle pieces and rearranged it to make a pig, explains
animal geneticist Lawrence Schook. Everything matches up perfectly. The pig is
genetically very close to humans. (http://nationalhogfarmer.com/news/human-to-pig)
2.
Pig,
calf, and sheep valves possess a significantly greater amount of myocardial
muscle support at the annulus level than do human valves.The calf noncoronary
leaflet base is continuous with a cartilaginous structure that gradually
organizes into a bony plate during the first year of life. Sheep leaflets are
very thin and fragile. Human and pig valve noncoronary leaflets are the only
leaflets in which annular and immediate subannular attachments are entirely of
fibrous rather than muscular tissue. The
effects of these and other factors on the possible clinical application of
valves of each species as heterografts were discussed.
The anatomical features considered in this study suggest that the pig
provides more optimal aortic valve heterografts for clinical use than do calves
or sheep. (http://ats.ctsnetjournals.org/cgi/reprint/8/5/407.pdf)
3. Swine,
Sus scrofa domestics, are widely used in research and testing. Most of the
animals are small domestic farm breeds, but miniature swine such as the
Yucatan, Hanford and Gottingen are widely used for chronic studies where the
significant growth of the domestic breeds would be an issue. They share anatomic and physiologic
characteristics with humans that make them a unique and viable model for
biomedical research. The cardiovascular
anatomy, physiology and response to atherogenic diets have made them a
universally standard model for the study of atherosclerosis, myocardial
infarction and general cardiovascular studies. Their gastrointestinal anatomy
has some significant differences from that of humans, however, the physiology
of their digestive processes has made them a valuable model for digestive
diseases. The urinary system of swine is similar to humans in many ways,
especially in the anatomy and function of the kidneys. Swine are also a
standard model for skin and plastic surgical procedures and have been developed
as models of transdermal toxicity. The anatomy
and physiology of organs such as the liver, pancreas, kidney and heart have
also made this species the primary species of interest as organ donors for
xenografic procedures. This manuscript
reviews the anatomy and physiology of swine as it relates to biomedical
research. (http://www.nal.usda.gov/awic/pubs/swine/swine.htm)
4. The
prospect of using pig organs for human xenotransplantation is becoming
increasingly likely due to advances in the transgenic technology. Futhermore, pigs share important characteristics
with the anatomy of human cardiovascular system, making them useful models for
the study of human diseases. Comparative
morphological studies on the coronary arteries of the left ventricular free
wall were carried out on human, dog, and monkey hearts by using postmortem
coronary arteriography, soft X-ray photograms, and the clearing method. The results showed that the types of coronary
arteries (types I, II, and III) and connecting portion of anastomotic vessels
in the pig and monkey hearts closely resembled those in man. (http://icmr.nic.in/ijmr/2008/june/0610.pdf)
Al-Maidah
[5] ayat 60
di atas secara tersirat menyatakan bahwa manusia memiliki kedekatan dengan kera dan babi, dari sisi DNA, anatomi tubuh , serta
anatomi organ dalam (untuk "babi"),
terlepas dari kebolehan ataupun ketidakbolehan menggunakan organ-orang dari
binatang-binatang tersebut, terutama "babi",
menggantikan organ-organ dalam manusia dalam hal medis yang darurat, dimana hal
ini terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama, yang tidak akan dibahas dalam
postingan ini.
Namun-pun
demikian, bukan berarti manusia memiliki kekerabatan evolusi dengan kera dan
babi ataupun menguatkan pendapat bahwa manusia itu berasal dari "kera" (apalagi babi).
Perbedaan 5%-1% DNA dari sekian puluh milyar DNA yang ada didalam manusia, kera dan babi, cukup sebagai pembeda dan menjadikan
manusia itu manusia, kera itu kera dan babi itu babi.
Peng-kisahan
dalam Al-Maidah ayat 60 di atas, yang seolah-olah mengatakan bahwa
mengubah manusia menjadi kera ataupun babi - "semudah"
mengubah urutan gen, menghilangkan beberapa "kode -gen" dan
menambahkan beberapa "kode-gen" baru hanya sebanyak 5%-1% dari
keseluruhan milyaran genome yang ada, tidak menjadikan adanya hubungan evolusi
antara ketiganya. Justru Al-Maidah [5] ayat 60,
beserta Al-baqarah [2]
65
dan Al-A'raaf [7] Ayat
166
di atas secara jelas menyatakan proses "rekonstruksi
genetika" tersebut terjadi secara cepat, seketika dan terprogram
(tidak secara acak), yang mana tentu saja bertentangan dengan teori-evolusi.
Sebagaimana manusia yang saat ini mampu mengubah dan me-rekayasa genetika untuk
keperluan pengobatan, ataupun mutasi-genetika sebagai akibat dari
rekayasa-genetika maupun radioaktif yang hanya berlangsung dalam hitungan waktu
yang relatif singkat (puluhan tahun sampai hitungan tahun), maka adalah hal
yang sangat mudah sekali bagi Allah hanya untuk "merekonstruksi" gen
manusia sehingga secara seketika menjadi kera dan
babi.
Tidak ada kata kebetulan dalam setiap informasi yang dinyatakan dalam Al-Qur'an, karena setiap muslim percaya, Al-Qur'an diturunkan oleh Dzat Yang Maha Tahu dan Maha Pencipta. Pengubahan manusia menjadi kera dan babi itu sendiri, menurut Al-Qur'an, justru adalah hukuman bagi manusia-manusia fasik terdahulu, yang terjadi secara spontan, proses-degenerasi yang dari segi manapun bertentangan dengan teori mengenai evolusi-manusia yang ada saat ini dan menyatakan rendahnya kedudukan binatang-binatang tersebut dibandingkan manusia.
Hanyalah Al-Qur'an kitab yang
menyatakan bahwa mengubah manusia menjadi kera Ataupun babi "semudah merekonstruksi
genetika" karena secara DNA telah memiliki persentasi kesesuaian yang
mirip dan mendekati, sehingga secara spesifik disebutkan bahwa manusia-manusia
fasik tersebut di ubah menjadi kera dan babi dalam waktu seketika.
Mengenai Al-Qur'an dan teori evolusi
ini dapat di baca dalam postingan : AL-QURAN VERSUS TEORI EVOLUSI (Baca)
~wallahu
a'lam~
0 komentar "MANUSIA , KERA SERTA BABI", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar