Metalurgi adalah ilmu
yang mempelajari bagaimana membuat suatu logam dari campuran logam dengan unsur
lain.
Al-Qur'an dalam bahasa yang sederhana menceritakan
bagaimana baja dibuat, dengan memberikan cerita tentang :
1). Perjalanan Zul Qarnain ke suatu tempat di antara
dua bukit (Surat Al Kahfi [18] Ayat 92 s/d 97).
2). Di antara kedua bukit tersebut Zul Qarnain bertemu
dengan orang-orang yang hampir-hampir tidak mengerti perkataan orang lain.
Orang-orang tersebut mengadu padanya tentang Ya'juj dan Ma'juj dan bagaimana
mereka telah membuat kerusakan dan korup.
3). Orang-orang tersebut
meminta Zul Qarnain sekiranya dia dapat membuat pembatas antara mereka dan
Ya'juj dan Ma'juj.
4). Maka diapun (Zul
Qarnain..red) membuatkan pembatas tersebut dengan meminta bantuan
orang-orang tersebut, dan apa yang dia kerjakan seperti yang dijelaskan pada
ayat berikut (QS 18:96): "Berilah aku
potongan-potongan besi (masses of iron). Hingga ketika besi itu telah sama rata
dengan kedua bukit itu, berkatalah dia (Dzulqarnain): "Tiuplah".
Hingga ketika besi itu sudah menjadi merah seperti api, diapun berkata
"Berilah aku QITHR agar kutuangkan ke atas besi panas itu" (QS
Al Kahfi ayat 96).
Ketika bandingkan
sekitar 8 terjemahan (2 versi bahasa Indonesia dan 6 versi bahasa Inggris),
secara umum dapat kita kelompokkan menjadi 4 kelompok dalam menerjemahkan kata QITHARAAN. Keempat terjemahan
tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan, Yaitu :
- (Molten/Meleleh) Copper (tembaga yang
meleleh/mendidih),
- (Molten/Meleleh)
Lead (timah yang meleleh),
- (Molten/Meleleh) Brass (kuningan
yang meleleh),
- Tar (ter/tir).
Dalam Tafsir Ibnu-Katsir,
Tafsir Jalalen, Tafsir Thabari and Tafsir Qurtubi, kata "QITHR" ditafsirkan sebagai
"tembaga". Kata "yang meleleh (molten)"
merupakan tafsiran tambahan. Jika kita lihat Kamus
Inggris-Indonesia-Arab susunan Attabik Ali, diperoleh bahwa
arti dari QITHR adalah tar (Inggris) dan ter/tir
(Indonesia).
Untuk menentukan
terjemahan yang paling tepat, hal ini dapat ditinjau dari perspektif sains
modern. Berdasarkan ilmu metalurgi, baja dibuat dari dua unsur yaitu besi dan
karbon. Selanjutnya jika kita amati, ter/tir (yang berwarna hitam yang
merupakan campuran aspal dan minyak dan bisa juga disebut sebagai minyak
mentah) jelas banyak mengandung unsur karbon. Jadi dalam cerita Zulkarnain di
atas jelas apa yang seharusnya dituangkan kedalam besi telah memerah panas
seperti api adalah tir/ter, karena dengan menuangkan ter/tir tersebut
terjadilah percampuran antara besi dan karbon sehingga terbentuklah baja, yang
sifatnya lebih keras dan kuat dibandingkan besi. Maka pada ayat berikutnya (QS
Al-Kahfi ayat 97) diceritakan "mereka tidak bisa melobanginya ". Selain itu
jika kata "qithran" diterjemahkan sebagai tembaga, timah, atau kuningan, maka diperlukan
sebuah penafsiran lagi (tafsiran tambahan) yaitu yang meleleh. Kalau diterjemahkan
atau ditafsirkan sebagai 'ter/tir' tidak perlu ada penafisran tambahan karena
tir/ter memang bentuknya sudah cair sehingga tinggal disiramkan saja ke atas
besi yang sudah panas membara seperti api. Dengan demikian, QS Al-Kahfi Ayat 96
akan lebih tepat diterjemahkan sebagai berikut:
Berilah aku
potongan-potongan besi. Hingga ketika besi itu telah sama rata dengan kedua
bukit itu, berkatalah dia (Dzulqarnain): "Tiuplah". Hingga ketika
besi itu sudah menjadi merah seperti api, diapun berkata "Berilah aku
ter/tir agar kutuangkan ke atas besi panas itu.
~wallahu a'lam~
0 komentar "INFORMASI TENTANG "METALURGI"", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar