Salah-satu dari Penyebab bahwa dikeluarkannya Adam dan Hawa dari Surga karena
:
1. Mengikuti Langkah Syetan Yaitu Memakan Buah Khuldi
1. Mengikuti Langkah Syetan Yaitu Memakan Buah Khuldi
2. Sehingga Menyebabkan AURATNYA TERLIHAT SATU-SAMA LAIN
Untuk meyakinkan
anda bahwa sebab Adam dan Hawa diusir dari Surga, mari
kita hayati ayat-ayat Al-Quran berikut ini :
Taha [20] Ayat 120
s/d 121
Fawaswasa
‘Ilayhi Ash-Shaytanu Qala Ya ‘Adamu Hal ‘Adulluka ‘Ala Shajarati
Al-Khuldi Wa Mulkin La Yabla
[[Kemudian syaitan
membisikan pikiran jahat kepadanya, dengan
berkata : "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu
pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa" (QS. 20:120)]]
Fa’akala Minha Fabadat Lahuma Saw’atuhuma Wa Tafiqa Yakhsifani ‘Alayhima Min Waraqi Al-Jannati Wa ‘Asa ‘Adamu
Rabbahu Faghawa
[[Maka
keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat- auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah
Adam kepada Rabb dan sesatlah ia. (QS. 20:121)]]
Dari kedua ayat diatas tampak
jelas bahwa setelah Adam dan Hawa memakan buah khuldi, aurat dari Adam dan Hawa
kelihatan sehingga mereka berdua menutupinya dengan daun-daunan Surga. Lalu ada lagi ayat
Al-Quran yang ditunjukkan kepada kita semua sebagai
anak cucu Adam dan Hawa. Ayatnya berbunyi
sebagai berikut :
Al-'A`raf
[7] Ayat 27 s/d 26
Ya Bani ‘Adama La Yaftinannakumu Ash-Shaytanu Kama ‘Akhraja ‘Abawaykum Mina Al-Jannati Yanzi’u ‘Anhuma Libasahuma Liyuriyahuma Saw’’atihima ‘Innahu Yarakum Huwa Wa Qabiluhu Min Haythu La Tarawnahum ‘Inna Ja’alna Ash-Shaya Tina ‘Awliya ‘A Lilladhina La Yu’uminuna
[[ Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu
oleh syaitan sebagaimana
ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari
keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya . Sesungguhnya ia
dan pengikut- pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. 7:27)]]
Ya Bani ‘Adama Qad ‘Anzalna ‘Alaykum Libasaan Yuwari Saw’’atikum Wa Rishaan Wa Libasu At-Taqwa Dhalika Khayrun Dhalika Min ‘Aya Ti Allahi La’allahum Yadhdhakkaruna
[[Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian
untuk menutupi 'auratmu
dan
pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang
demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat. (QS. 7:26)]]
Ada
beberapa pertanyaan tentunya dari ayat-ayat diatas. Diantaranya adalah, mengapa
dengan hanya memakan buah Khuldi Adam dan Hawa rela melepaskan pakaiannya
dan memperlihatkan auratnya?. Tentu itu buah yang super ajaib tentunya.
Kemungkinan
dengan memakan buah itu mengakibatkan keduanya menjadi tidak sadar dalam artian
setengah mabuk seperti halnya orang yang sakaw/terbang atau apalah setelah
menghisap Ganja (seribu kalinya atau lebih). Dan mulailah para iblis
membisikkan hal-hal yang membuat Adam dan Hawa melepaskan pakaiannya dan saling
mempertontonkan AURAT-nya. Ini adalah hal yang memalukan bagi manusia sebagai
makhluk yang paling agung diantara semua ciptaan Allah di Surga.
Dari
sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa saat peristiwa itu terjadi Adam dan
Hawa belumlah menjadi suami istri di Surga. Karena jika sudah menjadi suami
istri di Surga tentu tak masalah memperlihatkan auratnya.
Ternyata menutup Aurat atau
berpakaian itu hal yang sangat penting sekali dan sangat dianjurkan oleh ALLAH.
Hal ini bisa kita baca pada kitab-kitab di AJARAN LAIN dimana menutup
aurat itu sangat dianjurkan oleh SANG-KHOLIQ. Karena hal ini berhubungan dengan
kesopanan.
Berbicara masalah kesopanan,
maka salah satunya adalah kesopanan bagi wanita dalam berpakaian. Masing-masing
wanita akan mempunyai pendapat sendiri-sendiri tentang kesopanan mengenai
pakaian yang mereka pakai. Mungkin ada yang menganggap memakai rok mini itu
masih sopan.
Tingkat kesopanan di berbagai
negara sangatlah berbeda, misalnya di negara-negara Barat untuk menghormati
wanita kita harus menciumnya (bisa di tangan atau di pipi). Di India wanita
yang memperlihatkan pusarnya mungkin terkesan sopan tetapi itu akan dianggap
merendahkan diri di beberapa negara lain. Di Jawa (Indonesia) wanita yang
mengangkat tangan sampai ketiaknya kelihatan adalah tidak sopan tetapi di
daerah lain di Indonesia mungkin biasa saja. Sekarang mari kita baca pakaian
kesopanan wanita menurut Kitab Suci.
Jilbab sebenarnya cara
berpakaian yang mula-mula dan sudah dipraktikan dalam AJARAN-AJARAN TERDAHULU,
Yang sala-satu Contonya sebagai berikut :
MENURUT
KRISTEN
I KORINTUS
Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang
tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya (11:5 )
Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya (11:6 )
Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat (11:10 )
Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa
kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? (11:13 )
----------------
MENURUT HINDHU
Ketika Brahma berpapasan, ketika Brahma memilihkan anda seorang
perempuan, kalian hendaknya menundukkan pandangan, tidak boleh memandang. Anda
harus menyembunyikan pergelangan anda, dan tidak boleh memperlihatkan apa
yang dipergelangan anda (Rigveda Book 8 Hymn 33 Verses 19)
Orang tidak boleh senonoh, apabila seorang suami mengenakan
pakaian istrinya, tidak boleh mengenakan pakaian lawan jenis (Rigveda Book 10 Hym 85 Verses 30)
Rama berkata kepada Shinta, dia memerintahkan agar menundukkan pandangan dan mengenakan kerudung (Mahavir Charitra Act 2 Page 71)
----------------
MENURUT ISLAM
Al-'Ahzab [33] Ayat 59
Ya ‘Ayyuha
An-Nabiyu Qul Li’zwajika Wa Banatika Wa Nisa’i Al- Mu'uminina Yudnina
‘Alayhinna Min
Jalabibihinna
Dhalika ‘Adna ‘An Yu’rafna Fala
Yu’udhayna Wa Kana ALLahu Ghafuraan Rahimaan
[[Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri- isteri orang mu'min: "Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 33:59)]]
An-Nur [24] Ayat 31
Yaghdudna Min ‘Absarihinna Wa Yahfazna Furujahunna Wa La Yubdina Zinatahunna ‘Illa Ma Zahara Minha Wa Liadribna Bikhumurihinna ‘Ala Juyubihinna Wa La Yubdina Zinatahunna ‘Illa Libu’ulatihinna ‘Aw ‘Aba’ihinna ‘Aw ‘Aba’i Bu’ulatihinna ‘Aw ‘Abna’ihinna ‘Aw ‘Abna’i Bu’ulatihinna ‘Aw ‘Ikhwanihinna ‘Aw Bani ‘Ikhwanihinna ‘Aw Bani ‘Akhawatihinna ‘Aw Nisa’ihinna ‘Aw Ma Malakat ‘Aymanuhunna ‘Awi At-Tabi’ina
Ghayri ‘Uli Al-‘Irbati Mina Ar-Rijali ‘Awi At-Tifli Al-Ladhina Lam Yazharu ‘Ala ‘Awrati An-Nisa’ Wa La Yadribna Bi’arjulihinna Liyu’lama Ma Yukhfina Min Zinatihinna Wa Tubu ‘Ila ALLahi Jami’aan ‘Ayyuha Al-Mu’uminuna La’allakum Tuflihuna
[[Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka,
dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan
mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka,
dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau
wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau
pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak mempunyai keinginan(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. 24:31)]]
Mungkin
dari kita akan berfikir mengapa ALLAH ingin wanita memakai pakaian standard
(layaknya Jilbab). Karena Jilbab (seperti yang dipakai di Arab dengan motif
polos), selain pakaian kesopanan juga adalah lambang kesederajatan wanita. Yang
mana bisa menurunkan tingkat iri dan dengki diantara wanita. Dimana kita tahu
wanita itu punya perasaan yang mudah iri jika melihat orang lain punya
kelebihan materi. Dan inilah yang sebenarnya diinginkan ALLAH.
TETAPI
Terkadang masalah Jilbab dijadikan alasan bagi sebagian umat muslim perempuan
untuk tidak memakainya. Alasan tersebut yaitu “BELUM PANTAS, BELUM SIAP, MASIH BERDOSA DLL”. Padahal siap atau tidak siap, semua wanita harus menutup tubuhnya!!!
Banyak dari kita yang menganggap Jilbab
sebagai pakaian keagamaan (seperti halnya Mukena) padahal Jilbab itu pakaian
taqwa.
Jilbab adalah pakaian keseharian anda untuk di rumah, di pasar,
untuk bermain dll.
Itulah mengapa sebagian umat Muslim perempuan (yang menganggap Jilbab sebagai
pakaian dinul-Islam) merasa belum siap karena merasa belum
bisa melaksanakan AJARAN ISLAM dengan
benar.
Model Jilbab biasanya dipengaruhi psikologi atau kejiwaan yang memakainya. Seperti halnya aliran atau sekte yang sebenarnya dipengaruhi oleh psikologis penganutnya. Antara garis keras dan moderat tentu berbeda secara psikologis dan penghayatan (pemikiran terhadap agama). Begitu juga model Jilbab yang dipengaruhi oleh unsur-unsur diatas.
Lihat Juga :
MENGHILANGKAN STIGMA ARABBISASI ISLAM (Baca)
MENGHILANGKAN STIGMA ARABBISASI ISLAM (Baca)
-Wallahu a'lam-
Slamat BERFIKIR..........
0 komentar "SEBAB-SEBAB ADAM DAN HAWA DI KELUARKAN DARI SURGA", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar