Sebagai
wahyu yang diturunkan Allah kepada manusia melalui nabi Muhammad SAW, Al-Qur'an
memuat banyak informasi mengenai tanda-tanda Allah. Salah satu keajaibannya
yang telah banyak di bahas di blog ini adalah mengenai gaya bahasanya,
bagaimana Al-Qur'an menggunakan bahasa yang berima, indah, singkat namun sarat
informasi, dengan bahasa yang dapat diterima oleh orang-orang pada masa
diturunkan Al-Qur'an, dan arti tersiratnya mampu dibuktikan oleh ilmu
pengetahuan berabad-abad kemudian. Al-Qur'an sebagai kitab suci dan ilmu
pengetahuan harus sejalan, karena keduanya adalah berasal dari Allah, diberikan
kepada manusia untuk mengungkapkan tanda-tanda-Nya di alam semesta.
Salah satu ayat singkat namun padat yang akan diuraikan dalam postingan kali ini adalah surah Ath-Thuur [52] ayat 6 yang terjemahan bahasa indonesianya adalah sebagai berikut :
Salah satu ayat singkat namun padat yang akan diuraikan dalam postingan kali ini adalah surah Ath-Thuur [52] ayat 6 yang terjemahan bahasa indonesianya adalah sebagai berikut :
Wa Al-Bahri Al-Masjuri
[[dan laut
yang di dalam tanahnya ada api, (QS. 52:6)]]
Satu ayat
pendek yang diungkapkan Allah dalam surah Ath-Thuur [52] ayat 6 di atas
:
"wal bahri Al-Masjuri" yang arti kata-per katanya
adalah ["demi laut yang memiliki aliran
(sesuatu) yang terbakar"], memberikan kita informasi apa yang
di jaman dahulu orang-orang tidak mengetahuinya. Masjuuri [memiliki arti dan makna "mengalir"] --------> Seperti dalam kata Sujjirat
pada At-Takwir [81] Ayat 6
Wa
'Idha Al-Biharu Sujjirat
[[dan apabila lautan dipanaskan. (QS. 81:6)]]
Dan juga
"terbakar api" --------> Seperti dalam kata " Yusjaruna"
pada
Al Mu'min [40] Ayat 72
Fi Al-Hamimi Thumma Fi An-Nari Yusjaruna
[[ke dalam air yang sangat panas,
kemudian mereka dibakar di dalam api, (QS. 40:72)]]
Al-Masjuri
= Sujjirat = Yusjaruna ======> Semuanya memiliki akar kata yang sama. Perlu diperhatikan bahwa tidak
ada riwayat yang pernah meriwayatkan nabi Muhammad SAW sebagai penerima
wahyu pernah bepergian ke laut.
Dengan
ilmu pengetahuan yang ada saat ini, diketahui bahwa di dasar laut mengalir
aliran magma yang nantinya akan menjadi volcano. Ledakan magma bawah laut ini
sendiri pernah terekam oleh ilmuwan di west mata volcano, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Di
beberapa literatur pun di sebutkan bahwa di dalam lautan mengalir aliran-magma, sebagaimana yang dikatakan Qur'an
bahwa ["demi laut yang (didalamnya) memiliki aliran (sesuatu) yang terbakar"].
Tentu
saja kata magma saat itu belum diketahui di arab
di mana mana Qur'an diturunkan. Lihat bagaimana kata "masjuuri"
digunakan oleh Al-Qur'an, BUKAN "NAAR" [api], untuk
memberikan arti yang lebih luas yang mengacu kepada keadaan yang sebenarnya,
yaitu magma yang mengalir.
Figure
4.5 The Origin of Magma Magma forms beneath spreading ridges, because as
plates separate, pressure is reduced on the hot rocks and partial melting of
the upper mantle begins. Invariably, the magma formed is mafic. Magma also
forms at subduction zones where water from the subducted plate causes partial
melting of the upper mantle. This magma is also mafic, but as it rises, melting
of the lower crust makes it more felsic." (James S. Monroe, Reed Wicander - The Changing Earth: Exploring Geology and Evolution -
Cengage Learning, 2008 - Page 90).
"Many
Volcanoes are found in an area scientists refer to as the Ring of Fire. The Ring of Fire basically encircles the Pacific Ocean
and Pacific Plate. The Pacific Plate bumping against and going under
several of the plates around it. When this happens, magma can escape to the
surface and volcanoes occur." (Debbie Keiser - Earth Central - Prufrock Press Inc. 2007 -
Page 45).
Kemudian
lebih di perjelas di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dalam sunan Abu Dawud, buku 8 nomor 2483:
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Amir ibnu Al''As : Rasulullah SAW
bersabda : Tidak ada orang yang seharusnya mengarungi laut kecuali
untuk menunaikan haji dan umrah, atau untuk berjihad di jalan Allah, karena di bawah laut ada api, dan di bawah api ada laut" (Dikategorikan lemah menurut Albani, juga di temukan dalam
Ibnu Hajar - Takhrij Mishkah Al-Masabih 4/18 yang dikategorikan Hasan. Juga
ditemukan di Tirmidzi dengan katergori Hasan. Juga ada dalam al-Mustadrak
al-Hakim dan Muwata' al-Imam Malik)
Hadist di
atas memberitahu kita bahwa karena laut itu lebih berbahaya di bandingkat
darat, maka sebaiknya orang yang melintasi laut bertujuan karena Allah agar
perjalanannya tidak sia-sia. Bahayanya laut di dalam hadist di atas diungkapkan
dengan pernyataan nabi :[ "karena di bawah laut ada api dan di bawah api
ada laut".]
Jika dibawah laut ada api telah dijelaskan di atas, yang juga dikuatkan oleh surah Ath-Thuur [52] ayat 6 di atas, maka bagaimaan dengan dibawah api ada laut ?? Ini sejalan dan tidak bertentangan dengan ATh-Thuur [52] ayat 6 karena di dalam ayat ini hanya dikatakan "demi laut yang memiliki aliran (sesuatu) yang terbakar".
Ilmu
pengetahuan saat ini mengetahui bahwa bumi bagian dalam memiliki air lebih
banyak daripada seluruh air yang ada di laut, sungai dan danau-danau di
permukaan. Ben Harder dari National Geographic News, pada tanggal 7 Maret 2002,
menuliskan :
"Molten
rocks deep in the earths interior may be surprisingly wet, Japanese researchers
say. From lab experiments, they have concluded there may be more H2O deep
underground than in all oceans, lakes, and rivers combined." (http://news.nationalgeographic.com/news/2002/03/0307_0307_waterworld.html)
Jika
"aliran-magma" terbentuk dan berada di kerak (crust) dan mantel atas
bumi (upper mantle), sekitar 200 km atau kurang dari itu dari permukaan-bumi,
sebagaimana yang dijelaskan di http://www.trinity.edu/gkroeger/GEOS1307/Notes/magmas.htm
, maka "air bawah tanah" yang dikatakan lebih banyak
daripada "lautan, danau dan sungai-sungai" di permukaan-bumi
apabila digabung, berada di "mantel bawah bumi
(lower mantle)"
Sebagaimana
yang juga dijelaskan di National Geographic News oleh Ben harder :
"Based
on what they witnessed in their lab, the researchers concluded that more water
probably exists deep within the Earth than is present on Earth's surface - as much as five
times more. Our results suggest that the lower mantle can
potentially store considerable amounts of water," said
Motohiko Murakami of the Tokyo Institute of Technology, where the experiments
were conducted."
Tidak
dalam bentuk "lautan" sebagaimana laut-laut di permukaan bumi, karena
"bahri" [dalam bahasa arab pun dapat berarti kumpulan air yang
banyak]. Air di mantel bawah bumi terbentuk dalam area yang membentang dari
zona transisi dampai mantel bawah, yang juga di jelaskan oleh Richard W.
Carlson dalam bukunya "The Mantle and Core Elsevier" halaman 341
terbitan tahun 2005 :
"They
compare this to the transition zone, which can store nearly six oceans worth of water, despite its smaller volume, because
of the greater solubility of water in wadskeyite and ringwoodite (~3.3 x 104)
ppm and 2.2 X 104 ppm, respectively). The great contrast in water solubility between the
transition zone phases and those of the lower mantle suggest the possibility of
release of water from slabs, and from convecting mantle, upon going from the
transition zone down into lower mantle."
Jika di
bawah lautan di permukaan bumi terdapat "aliran-magma" (yang berada
di mantel atas bumi), maka di bawah "aliran-magma" tersebut terdapat
lagi "lautan", kumpulan air yang sangat banyak yang diperkirakan
bahkan lebih-banyak daripada seluruh air di laut permukaan bumi, danau
dan sungai di gabung. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW,
"di bawah laut ada api dan di bawah api ada laut",
Dan
sesuai dengan yang di katakan Al-Qur'an dalam surah Ath-Thuur [52] ayat 6
"demi laut yang memiliki aliran (sesuatu) yang terbakar ".
Informasi
ini bahkan baru diketahui oleh manusia melalui ilmu pengetahuan di abad ke-21
ini.
Dari mana Nabi Muhammad SAW mengetahui hal ini ? Tidak ada riwayat yang
meriwayatkan beliau pernah ke laut, karena beliau tinggal di daerah padang
pasir yang jauh dari laut. Beliau juga bukanlah seorang ilmuwan. Tentu saja
semua infomasi ini di peroleh dari Yang Maha Mengetahui segala rahasia langit
dan bumi, menggunakan bahasa yang dapat di terima oleh orang-orang pada masa
nabi Muhammad SAW, dan dibuktikan kebenarannya oleh ilmu pengetahuan
berabad-abad kemudiannya.
An-Najm [53] Ayat 4
'In Huwa 'Illa Wahyun Yuha
[[Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya), (QS. 53:4)]]
~wallahu
a'lam~
jadi laut pun punya api ya!??
BalasHapushebat-hebat!
Garansi harga termurah, uang kembali 2x lipat
https://shopee.co.id/pc_event/?smtt=1.3305&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2Fevents3%2Fcode%2F1551701495%2F%3Fsmtt%3D1.3305
Maa sha Allaah... keren sekali. Saya belum pernah temukan artikel membahas api dalam lautan selengkap ini, terlebih dengan analisis bahasa Arabnya. Salam kenal, mas.
BalasHapus