Besi merupakan unsur yang banyak
kegunaannya bagi manusia. Dari jaman dahulu sampai sekarang, besi dan
campurannya banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti untuk membuat
baju perang, monumen-monumen, kereta-kereta dan kendaraan-kendaraan, sampai
kepada baja.
BAB I : NAMA BESI MENURUT SEJARAH
“Besi”, menurut Peter Van Krogt ahli
elementimologi, telah lama digunakan sejak zaman pra-sejarah, 7 generasi sejak
“Nabi Adam as”.
Besi adalah salah satu elemen berat,
dengan simbol Fe (ferrum), yang berarti "elemen suci" dari kata
“Iren” (Anglo-Saxon).
Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan
Romawi, kaisar-Roma yang bernama “Marcus-Aurelius” dan “Commodus” menghubungkan
dengan “Mitos Planet Mars”.
Besi sendiri merupakan unsur yang
paling banyak di bumi, dilihat secara massa, baik di dalam inti bumi maupun
lapisan di atasnya. Untuk planet yang berbatu seperti bumi, keberadaan besi
sangatlah umum, yang terbentuk sebagai hasil dari proses pembentukan planet.
Namun pada mulanya, bukan besi-besi yang ada di bumi yang di olah manusia.
Dari buku "Understanding materials
science" oleh Rolf E.Hummel dan
"Archaeomineralogy" oleh George
Robert Rapp, : dinyatakan
bahwa dari kurangnya bukti-bukti arkeologis dari produksi besi sehingga
diperkirakan bahwa penggunaan besi telah dilakukan jauh sebelum zaman besi
(iron age) itu sendiri. Saat ini diketahui bahwa campuran besi-nikel atau
besi-meteorit, telah digunakan oleh manusia ribuan tahun sebelum zaman besi.
----------
BAB II : BESI MENURUT PANDANGAN SAINS
Sains memberikan
informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat tidak dapat dihasilkan
oleh bumi sendiri.
Energi sistem tata-surya kita tidak
cukup untuk memproduksi elemen besi. Perkiraan paling baik, energi yang
dibutuhkan adalah 4 kali energi sistem-matahari .(Ibid., hal. 20. Baca juga bukunya James A. Van Allen
berjudul Origins of Magnetostroplteric Physics, USA)
Dengan demikian besi hanya dapat
dihasilkan oleh suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, dengan
suhu ratusan juta derajat Celsius. Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau
supernova, dan hasilnya menyebar di angkasa sebagai meteorit yang mengandung
besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh gravitasi bumi, di awal
terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.
Ketika menjelaskan besi "memberikan kekuatan yang hebat" barangkali
pembaca membayangkan senjata pemusnah sekelas ICBM [Intercontinental Ballistic Missile
= Peluru Kendali Antar-Benua] atau
senjata pemusnah massal seperti senjata kimia. Tetapi bukan hanya .
Nikmat yang
paling besar yang diberikan ALLAH kepada umat manusia adalah "Desain
bumi". Bumi dan isinya dilindungi oleh Sabuk
Van-Allen yang membungkus bumi seolah-olah perisai berbentuk medan
elektromagnetik berenergi tinggi. Perisai dengan "kekuatan hebat" ini tidak dimiliki oleh
planet-planet lain.
Sabuk-radiasi yang membentuk energi-tinggi, terdiri dari proton
dan elektron, mengelilingi ribuan kilometer di atas bumi, diberi nama Sabuk Van-Allen .
Sabuk ini
melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat Energi-Matahari yang terjadi setiap
11 tahun sekali yang disebut solar- flares.
Ledakan dahsyat ini bila tidak ditahan
di angkasa dapat meluluh-lantakkan semua kehidupan di bumi, dengan kekuatan
setara 100 juta bom-atom Hiroshima. Perlindungan juga didapatkan dari serangan
badai kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana sabuk perisai ini
terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu terdiri dari Besi
dan nikel. Keduanya membentuk Medan-magnet yang besar, yang tidak dimiliki
oleh planet lain, kecuali planet Merkurius, dengan radiasi yang lebih
lemah. ( Ibi hal. 21).
Tidak hanya itu, menurut penemuan saat
ini, bahkan besi yang berada di bumi baik di inti bumi maupun di lapisan di
atasnya tidak terbentuk secara alami dibumi, melainkan berasal
"langit" di masa pembentukannya, karena besi hanya dapat tercipta
pada bintang-bintang dengan suhu yang teramat tinggi, diatas 2.5 milyar kelvin,
melalui proses yang dinamakan silicon burning process (perlu diperhatikan bahwa
inti matahari pun hanya memiliki suhu 15.7 juta kelvin). Dalam hal ini besi
merupakan hasil dari proses nuklir dimana isotop besi yang tidak-stabil
ber-fusi dengan inti helium menjadi Nikel-56
yang akan berfusi menjadi kobalt-56 yang kemudian berfusi kembali menjadi besi
yang stabil yaitu Besi-56.
Ketika inti bintang tersebut meledak akan menghasilkan supernova, yang
ledakannya membawa elemen-elemen besi yang kemudian akan menjadi pembentuk inti
planet-planet baru dan benda-benda langit lainnya, dalam hal ini termasuk bumi
di awal pembentukannya. Yang jika dipetakan dalam enam masa pembentukan alam
semesta, ini terjadi di dua masa pembentukan bumi dan langit pertama,
sebagaimana dibahas di BUMI TERCIPTA
LEBIH DAHULU DARIPADA LANGIT(baca)"
Disebut besi-meteorit, karena besi ini
didapatkan dari meteor-meteor yang jatuh ke bumi. Besi jenis ini di indikasikan
dengan kandungan nikelnya yang cukup banyak dalam campurannya, karena meteorit
ini kaya akan kandungan campuran besi-nikel, sedangkan besi yang ada di bumi
memiliki kandungan nikel yang sedikit bahkan tidak ada di dalam campurannya.
Besi-meteorit ini banyak digunakan pada zaman dulu karena besi jenis ini yang
paling mudah ditemukan di permukaan bumi dan di anggap memiliki "kekuatan
mistis" karena dikirimkan dari langit, karena daya tahan dan kekerasannya
jauh lebih tinggi daripada perunggu, yang telah lebih dahulu banyak digunakan.
Dimulai dari besi-meteorit inilah manusia mengenal besi dan mengetahui kegunaan
dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
----------
BAB III : BESI MENURUT AL-QUR'AN
Sebab-musababnya Turunnya surah
Al-Hadid Surat ini turun di antara masa-masa “Perang-Uhud”, pada awal
terbentuknya Pemerintahan Islam di Medinah. Oleh karena itu, bisa dipahami jika
cukup banyak ayat yang memerintahkan pembaca untuk menafkahkan harta bagi
kepentingan umum.
Besi sendiri di dalam Al-Qur'an
disebutkan beberapa kali, salah satunya adalah di surah "Al-Hadid"
(yang artinya "Besi") ayat 25 dimana dikatakan
bahwa besi tersebut memiliki kekuatan yang besar, apalagi di jaman sekarang,
dimana besi dikombinasikan dengan ikatan karbon menjadi baja, yang memiliki
berbagai macam manfaat dalam kehidupan manusia
Al-Hadid [57] ayat 25
Laqad 'Arsalna Rusulana Bil-Bayyinati
Wa 'Anzalna Ma`ahumu Al-Kitaba Wa Al-Mizana Liyaquma An-NasuBil-Qisti Wa 'Anzalna
Al-Hadida Fihi Ba'sun Shadidun Wa Manafi`u Lilnnasi Wa Liya`lama Al-Lahu Man
Yansuruhu Wa Rusulahu Bil-Ghaybi 'Inna Al-Laha Qawiyun `Azizun
[[Sesungguhnya
Kai telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagaimanfa'at bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. 57:25)]]
Kesulitan Mengapa demikian?
Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi diturunkan dari
langit? Apakah dijatuhkan begitu saja?
Namun seiring dengan perkembangan
waktu, pengetahuan manusia bertambah. Ilmuwan seperti Profesor “Armstrong” dari
NASA atau “Mohamed Asadi” berpandangan bahwa "memang besi diturunkan dari
langit". (Mohamed Asadi, The Unifying Theory of Everything, USA, 2002. )
Sekarang paham (dari Sedikit saja Ilmu
ALLAH) mengapa Al-Hadid [Besi] menempati salah satu judul surat di dalam
“Al-Qur'an”.
Inti Besi dan nikel "melindungi
makhluk bumi" berupa “Perisai-elektromagnetik”
dengan "kekuatan yang hebat". Namun yang terpenting, Al-Qur'an” ingin
menunjukkan kepada pembaca bahwa “Besi” tidak dapat diproduksi di bumi. Oleh
karena itu, ia langsung
diturunkan [“Arnsalna”] dari langit untuk dimanfaatkan oleh manusia sesuai
dengan Al-Hadid [57] ayat 25 tersebut
Harap pembaca juga memperhatikan
kodetifikasi di Alam Raya, Solar-Flares terjadi 11 tahun sekali. Metonic-cycle 19 tahun sekali, komet Halley
rata-rata 76 tahun sekali mendekati bumi, penyesuaian Kalender Lunar mengikuti
siklus 11 tahun dan 19 tahun.
1). ELEMEN BESI, Fe-57
Kita tidak mungkin menafsirkan Surat
Besi tanpa "membedah" elemen kimia besi berikut karakterisistiknya,
yang berhubungan dengan kata “Al-hadid”. Tanpa mengenal “sifat-sifat besi”,
pembaca tidak akan mengetahui "keindahan" Surat
“Al-hadid” [57].
Nilai kata atau Al-jumal “Al-hadid”
adalah 57. Secara Jumlah Huruf Terdiri dari “Al = (31)” dan “hadid = 26”.[Tabel “Al-jumal”]
Alif = 1 Lam
= 30
Ha' = 8 Dal
= 4
Ya' = 10 Dal
= 4
-----------------------------------
1 + 30 + 8 + 4 + 10 + 4 = 31 + 26 = 57
FAKTA PERTAMA
Fakta menunjukkan bahwa besi atau
al-hadid mempunyai nilai (Al-jumal) 57, sama dengan nomor suratnya, atau ( 19 x 3).
Kelipatan 19 dengan koefisien angka
3.
Ilmu kimia modern mengatakan bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8-isotop, di mana hanya 4-isotop saja yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54, Fe-56, Fe-57 , dan Fe-58 (lihat Tabel 9.1). (http://www.chemicalelements.com/elements/fe.html)
T
ABEL 9. 11 SOTOP BESI
Isotop
|
Waktu Paruh
|
Isotop
|
Waktu Paruh
|
Fe-.52
|
8.3 jam
|
FP-57
|
Stabil
|
Fe-54
|
Stabil
|
Fe-58
|
Stabil
|
Fe-55
|
2.7 tahun
|
Fe-59
|
54.5 hari
|
Fe-56
|
Stabil
|
Fe-60
|
1.500.000 tahun
|
Besi mempunyai nomor atom-26,
posisinya terletak di tengah-tengah tabel periodik. Sedangkan Fe-57 salah satu isotop besi yang stabil
mempunyai 31 neutron. Ini berbeda
dengan isotop stabil lainnya, misalnya Fe-56
mempunyai 30-neutron dan Fe-58
mempunyai 32-neutron. Fe-57 juga
diketahui mempunyai "ionisasi energi" tingkat ke-3, sebesar 2957
Jk/mol (dibulatkan)
Energi yang keluar untuk mengubah
status Fe+2 ke Fe+3. Besi sendiri
mempunyai 4 tingkatan energi--itulah mengapa hanya 4-isotop saja yang stabil.
Terakhir yang tidak kalah penting, Fe-57
jdga diketahui mempunyai Massa Atom sebesar 56,9354.9
--
FAKTA KEDUA
Begitu kita mengenal karakterisitik
“Besi”, kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:
- Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama dengan nomor “Surat al-Hadid”, dan Tabel Al-jumal dari “Al-hadid adalah 57” juga.
- Besi mempunyai nomor atom -26, ditunjukkan oleh Al-jumal kata “hadid”.
- Fe-57 mempunyi Elektron-31 buah, ditunjukkan oleh “Al-jumal” dari kata "al".
- Koefisien 3, dari (19 x 3), ditunjukkan dengan “ionisasi” tingkat energi ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol.
- Bila kodetifikasi 2957di konversi Ke Numerik Al-Qur’an maka : “Surat Al-Hadid [57]” terdiri 29 Ayat.
- Peneliti “Al-Qur'an” dari kelompok Fakir-60 di Amerika Serikat menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574 kata, sedangkan banyaknya kata dari awal surat sampai dengan ayat ke-25 (kata pertama) adalah 451. Bilangan 574 menunjukkan "Fe-57 adalah salah satu isotop yang stabil dari 4-isotop yang ada" atau berarti juga "yang mempunyai 4-tingkatan energi".
- Bilangan 451, banyaknya kata, adalah jumlah bilangan nomor simbol 8-isotop besi: Fe-52, Fe-54, Fe-55, Fe56, Fe-57, Fe-58, Fe-58, sampai Fe-60; yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451.
- Enkripsi pada 4-isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan-19 atau: 54565758 = 19 x 2871882
- Demikian juga massa atom Fe-57, 56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966
- Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57: 25) ditunjukkan dengan angka-19. -----------> 5+7+2+5=19.
- Bukan pula suatu kebetulan jika Surat “Al-Hadid” diletakkan di tengah-tengah “Al-Qur'an”, sebagaimana Elemen Besi nomor 26 terletak di tengah-tengah “Tabel Periodik”.
- Dari sisi matematika, angka 57 dan 29 tergolong ajaib karena angka-angka tersebut merupakan: 57x29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +...+ 57 atau (19 x 87)
Al-Hadid [57] Ayat 25
Laqad 'Arsalna Rusulana Bil-Bayyinati
Wa 'Anzalna Ma`ahumu Al-Kitaba Wa Al-Mizana Liyaquma An-Nasu Bil-Qisti Wa
'Anzalna Al-Hadida Fihi Ba'sun Shadidun Wa Manafi`u Lilnnasi Wa
Liya`lama ALLahu
Man Yansuruhu Wa Rusulahu Bil-Ghaybi 'Inna Al-Laha Qawiyun `Azizun
[[Sesungguhnya Kai
telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah
Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia
dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan
besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagaimanfa'at bagi
manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui
siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. 57:25)]]
Terjemahan yang secara Literal :
Wa [Kami] Ansalnala [ Turunkan] Hadida [ Besi ] wa ansalnal-hadida ["Kami turunkan besi"] |
"Anzalna"
secara literal berarti ======> "Kami turunkan" berasal dari
akar kata "nazala"
[yang berarti "turun"].
Baik "anzalna" maupun variasinya digunakan tidak
kurang dari 250 kali dalam Al-Qur'an dengan arti "mengirim sesuatu dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah ", misalnya ketika berbicara tentang
"menurunkan air dari langit" atau "menurunkan
tanda-tanda".
Jadi Al-Hadid [57] Ayat 25
di atas secara eksplisit menyatakan bahwa besi itu "diturunkan" agar
dapat di pergunakan oleh manusia. Diturunkan di sini benar-benar dari suatu
tempat yang tinggi (baca: langit) ke tempat yang rendah (baca: bumi).
2). FOSIL, BATU DAN BESI
Sekarang mari kita perhatikan Al-Isra [17] Ayat 49 s/d 51 :
Wa Qalu 'A'idha Kunna `Izamaan Wa Rufataan 'A'inna Lamab`uthuna Khalqaan Jadidaan
[[Dan mereka
berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda
yang hancur, apa benar- benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk
yang baru?" (QS. 17:49)]]
Qul Kunu Hijaratan 'Aw Hadidaan
[[Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu
atau besi, (QS. 17:50)]]
'Aw Khalqaan Mimma Yakburu Fi Sudurikum Fasayaquluna Man Yu`iduna Quli Al-Ladhi
Fatarakum 'Awwala
Marratin Fasayunghiduna 'Ilayka Ru'usahum Wa Yaquluna Mata Huwa Qul `Asá 'An Yakuna Qaribaan
[[atau
suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu".
Makamereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami
kembali". Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang
pertama". Lalu mereka akan menggeleng- gelengkan kepala mereka kepadamu
dan berkata: "Kapan itu(akan terjadi)" Katakanlah: "Mudah-
mudahan waktu berbangkit itu dekat". (QS. 17:51)]]
Yang menarik adalah ayat
ke 50 di atas !!!, Ketika surah Al-Israa [17] ayat 49
menceritakan bagaimana orang-orang kafir mempertanyakan apakah mereka
benar-benar bisa dibangkitkan setelah mereka mati sedangkan mereka telah
menjadi tulang belulang bahkan telah menjadi hancur, di ayat ke 50 dikatakan :
"qul kuunuu
hijaaratan aw hadiidan ",
[["Katakan, jadilah batu atau besi"]].
|
Di bandingkan Ayat 49 dan 51, ayat ke 50 ini jauh
lebih pendek. Menanggapi ayat 49, hanya di jawab dengan : "jadilah batu atau
besi".
Seperti yang telah diketahui bahwa
ketika suatu makhluk hidup telah mati, maka ada kemungkinan bagian-bagian
tubuhnya yang keras, seperti cangkang ataukah tulang akan mengalami fosilisasi,
dimana rongga-rongga tempat terdapat organ-organ yang lunak akan di isi oleh
mineral-mineral, seperti calcite, aragonite atau silica yang kemudian akan
mengeras menjadi batu.
Fosilisasi ini dapat terjadi baik di
daratan maupun lautan. Beberapa jenis fosil terdiri dari mineral-mineral yang
keras yang mengandung besi, seperti hematite
(Fe2O3) ataupun pryte (FeS2)
. Lebih lanjut, informasi mengenai fosil dan proses fosilisasi dapat di
literatur-literatur material ataupun di internet, salah satunya :
Fakta bahwa tulang belulang dari
makhluk yang telah mati dapat menjadi batu ataupun besi telah dinyatakan di
dalam "Al-Qur'an" surah Al-Israa (17) ayat 49-50, dan dibuktikan
kebenarannya dengan ilmu pengetahuan berabad-abad kemudian.
3) 26 ADALAH NOMOR
ATOM BESI (http://www.chemicalelements.com/elements/fe.html)
Besi,
di dalam tabel periodik, memiliki simbol Fe
dan nomor atom 26. Di dalam Al-Qur'an, satu surah di
beri judul dengan unsur ini yaitu : Al-Hadid, yang
berarti besi, yang merupakan surah
ke 57.
Besi sendiri dalam bahasa arab adalah
"hadid". Penambahan "Al"
di depan "hadid" menjadi "Al-Hadid" adalah penegasan terhadap kata benda, seperti hal-nya "the" di
dalam bahasa inggris.
Al-Hadid yang terdiri dari huruf alif, lam, ha,
dal, ya, dal memiliki nilai gematrikal 1+30+8+4+10+4=57, sama dengan nomor surahnya.
Dahulu,
orang-orang terutama di daerah timur tengah, seperti Yahudi, Siria, Yunani,
dan Arab, banyak menggunakan Nilai-Gematrikal untuk menghitung nilai suatu
kata, ataupun mempergunakannya untuk perhitungan yang lain, dengan cara
memberikan nilai-nilai tertentu pada huruf-huruf dalam sistem Al-Fabet-nya
|
Di bawah ini adalah tabel gematrikal dari Al-Fabet
arab. Untuk nilai gematrikal "Al-Fabet ibrani" atau
"yunani", bisa lihat gambar di
bawah ini :
Nilai-Nilai Numerik Tersebut SEKALIGUS menjadi TANTANGAN
ke Manusia UNTUK membuat Surah yang menyamai AL-QUR’AN ..Itupun Kalau KALIAN
BISA !!!, untuk Lebih jelasnya silahkan liat di tulisan : "MEMBUAT
SURAH YANG MENYAMAI AL-QURAN.?! (baca) "
SELANJUTnya kata "Hadid
" memiliki nilai-gematrikal 8+4+10+4=26, sama dengan nomor atom-besi di dalam
tabel periodik.
--Wallahu
a'lam--
0 komentar "BESI BAGI MANUSIA", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar