Kita semua mengetahui bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, ada yang diciptakan sebagai laki-laki dan ada pula yang diciptakan sebagai perempuan. Al-Qur'an sebagai kitab suci yang diyakini bersumber dari Allah pun menyatakan demikian, seperti yang disebutkan dalam An- Najm [53] Ayat 45 dan Asy-Syuuraa [42] ayat 11 .
Namun di ayat yang lain,
Allah memberitahukan bahwa tidak hanya manusia yang diciptakan berpasangan,
akan tetapi "semuanya" diciptakan berpasangan.
Yasin [36] Ayat 36
Subhana Al-Ladhi Khalaqa Al-'Azwaja Kullaha Mimma Tunbitu Al-'Ardu Wa Min 'Anfusihim Wa Mimma La Ya`lamuna
[[Maha Suci Rabb
yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan
dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui. (QS.
36:36)]]
Dari
surah Yaasiin [36]
ayat 36
di atas secara terang-terangan Allah memberitahukan kepada kita bahwa semuanya
diciptakan secara berpasangan. Ketika membicarakan mengenai "pasangan"
di sini tidak hanya terbatas pasangan "laki-laki dan perempuan" pada
manusia karena Allah menegaskan bahwa pasangan itu diciptakannya bagi semua
yang ditumbuhkan oleh bumi, dan juga manusia dan lainnya. Hal
ini ditegaskan di surah Adz-Dzaariyaat [51]
ayat
49 dimana Allah berfirman :
Wa
Min Kulli Shay'in Khalaqna Zawjayni La`allakum Tadhakkaruna
[[Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang- pasangan
supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah. (QS.
51:49)]]
Pertanyaannya
: Jika memang
benar apa yang dikatakan Allah di dalam Al-Qur'an, bahwa segala sesuatu itu
diciptakan berpasangan, apakah artinya "berpasangan" disini.? Kita
mengetahui bahwa tidak semuanya memiliki "pasangan". Beberapa hewan
ber-sel satu tidak membutuhkan pasangan untuk berkembang biak. Bagaimana dengan
benda-benda mati ? Batu, gunung, laut ? Tidakkah "semuanya"
disini berarti "segala sesuatu"?
--------------------
APA YANG DITUMBUHKAN OLEH BUMI (Genderasi Tumbuhan)
Perhatikan
surah Yaasiin [36] ayat 36 ketika
menyatakan : Maha Suci Rabb yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi ...".
Hal
yang sama dinyatakan dalam Al-Qur'an di Luqman
[31] Ayat 10
Khalaqa As-Samawati Bighayri `Amadin Tarawnaha Wa 'Alqa Fi Al-'Ardi Rawasiya 'An Tamida Bikum Wa Baththa Fiha Min Kulli Dabbatin Wa 'Anzalna Mina As-Sama'i Ma'an Fa'anbatna Fiha Min
Kulli Zawjin Karimin
[[Dia menciptakan
langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung- gunung (di
permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu;dan memperkembang
biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan
dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam
tumbuh- tumbuhan yang baik. (QS. 31:10)]]
AtTha [20] Ayat 53
Al-Ladhi Ja`ala Lakumu Al-'Arda Mahdaan Wa Salaka Lakum Fiha Subulaan Wa 'Anzala Mina As-Sama'i Ma'an Fa'akhrajna Bihi 'Azwajaan Min Nabatin Shatta
[[Yang
telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu
di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air
hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (QS. 20:53)]]
- Luqman [31] Ayat 10 =====> "kulli zawjin kariiim" Bila DIKOLABORASIKAN dengan Qs.Yaasiin [36] ayat 36 Maka Akan MENJADI =====> [[ " setiap pasangan yang baik"]] yang mengacu kepada tumbuhan karena konteksnya adalah "fa-anbat-na" ("dan Kami tumbuhkan")
- AtTha [20] Ayat 53 menyatakan =====> "'Azwajaan Min Nabatin Shatta" Bila DIKOLABORASIKIAN Dengan Yaasiin [36] ayat 36 Maka Akan MENJADI [[pasangan tumbuhan yang bermacam-macam".
Dimasa
Al-Qur'an diturunkan, yaitu 15 abad yang lalu, tidak ada yang mengetahui bahwa
tumbuh-tumbuhan memiliki gender atau jenis kelamin. Apalagi kebanyakan
tumbuh-tumbuhan yang dikenal saat itu dapat dikembangbiakkan tanpa perkawinan,
Misalnya : dengan menanam bijinya, atau memotong sebagian batang dan menanamnya
kembali.
Baru di awal abad 18, mulai dilakukan penelitian terhadap adanya gender bagi tumbuhan (plants sexuality).
Saat
ini ditemukan bahwa tumbuh-tumbuhan memiliki organ perkembang-biakannya yang
berfungsi sebagai alat reproduksi jantan dan alat reproduksi betina. Beberapa
jenis tumbuhan memiliki keduanya dalam satu tumbuhan, beberapa tumbuhan hanya
memiliki salah satu jenis alat reproduksi tersebut, sehingga di dalam ilmu
Botani dikenal adanya istilah Hermaphrodite, Monoecious, Dioecious,
Subdioecious, Polygamy, Diclinous. Pembagian ini berdasarkan kepemilikan alat
reproduksi jantan dan betina dalam satu spesies tumbuhan dengan melihat juga
secara individu dari tiap spesies tersebut.
Lebih
jauh, di dalam surah Ar-Ra'd [13] ayat 3
, Allah berfirman :
Wa
Huwa Al-Ladhi Madda Al-'Arda Wa
Ja`ala Fiha Rawasiya Wa 'Anharaan Wa Min Kulli Ath-Thamarati Ja`ala Fiha Zawjayni
Athnayni Yughshi Al-Layla An-Nahara 'Inna Fi Dhalika La'ayatin LiqawminYatafakkaruna
[[Dan
Dialah Rabb yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan
sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua
buah-buahan berpasang- pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang memikirkan. (QS. 13:3)]]
"Wa Min Kulli Ath-Thamarati Ja`ala Fiha Zawjayni
Athnayni " pada ayat di atas berarti ======> " dari semua buah-buahan Dia jadikan pasangan dari dua
"
|
Seperti
yang diketahui di dalamilmu Botani, buah merupakan hasil akhir dari proses
reproduksi tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi. Buah ini dihasilkan dari bunga, yang
memiliki alat reproduksi jantan (benang sari/ stemens) dan betina (putik/
ovules), dimana ada bunga yang memiliki kedua-duanya dan ada pula yang hanya
memiliki salah satu saja sehingga dalam pembuahannya membutuhkan bantuan pihak
ketiga seperti hewan. Ketika serbuk sari dari Benang-Sari membuahi putik, maka
akan menghasilkan buah, yang ketika matang akan menghasilkan biji .
Oleh
karena itu, setiap buah mengindikasikan adanya alat reproduksi jantan dan
betina pada tumbuh-tumbuhan, karena buah-buahan mengandung biji yang dapat
berkembang menjadi tumbuh-tumbuhan lain yang juga akan menghasilkan bunga yang
memiliki alat reproduksi yang sama, salah satu atau seluruh dari dua, benang
sari dan/atau putik. Bahkan di beberapa spesies dimana menghasilkan buah tanpa
biji ( parthenocarpic fruit), dimana buahnya dihasilkan dari bunga yang mandul
( non-fertilized flower), seperti pisang, beberapa jenis nanas, gandum,
beberapa jenis jeruk, anggur, dan lain-lain, juga memiliki karakteristik
seksual, dan buah-buahan jenis parthenocarpic ini tetap dimasukkan ke dalam
buah hasilsexual reproduction.
Sebagaimana
yang telah dijelaskan di dalam postingan " AL-QUR'AN : ENAM, LEBAH DAN LABA-LABA (baca)" ketika menjelaskan mengenai lebah, bahwa
"tsamarat" yang diartikan sebagai
buah pengertiannya lebih luas dari sekedar buah (fawkiha),
tetapi juga mengindikasikan "apa yang dihasilkan
oleh bunga ".
...Sesuatu yang telah dinyatakan 15 abad yang lalu oleh Al-Qur'an dan baru dapat dibuktikan berabad-abad setelahnya...
----
DARI DIRI MEREKA SENDIRI
(DNA pada makhluk hidup)
Selanjutnya
surah Yaasiin [36]
ayat 36
menyatakan "... dan pada diri mereka sendiri
...". "Pasangan" bagi "diri mereka sendiri" secara
tersurat mengindikasikan bahwa pada manusia diciptakan jenis laki-laki dan
perempuan.
Lalu bagaimana dengan hewan ? Di
surah Adz-Dzaariyaat [51]
ayat 49
Allah berfirman :
[51:49] Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan
supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
Surah
Adz-Dzaariyaat [51] ayat 49 diatas jika diterjemahkan kata per kata,
maka terjemahannya adalah "dan dari/pada segala sesuatu Kami ciptakan
pasangan agar kamu dapat mengingat".
Jika bagi hewan pun diciptakan berpasang-pasangan, bagaimana
dengan jenis-jenis hewan tingkat rendah yang tidak memiliki jenis kelamin dan
berkembang biak dengan cara aseksual ? Bagaimana dengan bakteri dan
makhluk-makhluk bersel satu lainnya ?
Di dalam Biologi molekular dan genetika dikenal apa yang dinamakan base-pair (pasangan basa). Base-pair didefinisikan sebagai pasangan hubungan antara dua basa Nitrogen dari komplementer yang berlawanan pada untaian DNA atau beberapa jenis untaian RNA yang terhubung melalui ikatan Hidrogen.
Misalnya
pada Watson-Crick DNA base pairs, adenine (A) membentuk base pair dengan
thymine (T) pada DNA dan uracil (U) pada RNA. Guanine (G) membentuk base pair
dengan cytosine (C).
Pasangan basa (base pair)
inilah yang nantinya akan membentuk DNA (termasuk di dalamnya
adalah gen yang merupakan bagian dari DNA) dan kromosom, yang akan membentuk
sel dimana sel ini merupakan bagian dari makhluk hidup.
Ya,
pada setiap makhluk hidup Allah ciptakan " pasangan".
"Pasangan" inilah yang akan membentuk makhluk hidup, menjadi untaian
DNA yang akan membentuk kromosom,dan kromosom ini akan membentuk sel
yang merupakan bagian dari mahluk hidup itu sendiri. Sesuatu yang telah dinyatakan
15 abad yang lalu oleh Al-Qur'an dan baru dapatdibuktikan
berabad-abad setelahnya.
Tidak
ada yang mengenal istilah DNA , kromosom, apalagi Pasangan-Basa
(Base Pair) ketika Al-Qur'an diturunkan, akan tetapi Al-Qur'an
menyampaikan secara tersirat, dengan bahasa yang dapat diterima di jamannya dan
mampu dibuktikan dengan ilmu pengetahuan berabad-abad setelahnya, sebagaimana
di surah Fushshilat [41] Ayat 53 Allah berfirman :
[41:53] Kami akan memperlihatkan kepada
mereka tanda-tanda Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri ,sehingga
jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar...
----
DARI APA YANG MEREKA TIDAK KETAHUI (Pembentukan
Materi)
Di
bagian akhir surah Yaasiin [36]
ayat 36disebutkan
" ... maupun dari apa yang tidak mereka ketahui
".
Jika
makhluk hidup tercipta daripasangan basa (base-pair),
maka bagaimana dengan benda-benda mati yang tidak memiliki DNA ? Disini
Al-Qur'an mengisyaratkan dengan menyebutkan " dari apa yang tidak mereka
ketahui".
Di
dalam Fisika kuantum, ketika membicarakan mengenai pembentukan materi, akan
dihadapkan dengan apa yang dinamakan materi ( matter) dan anti-materi (
anti-matter), partikel dan anti-partikel. Sesuatu yang nihil (bahasa Latin yang
artinya "tidak ada/kosong"), menghasilkan materi + anti-materi dimana
ketika materi dan anti-materi ini bertemu akan saling menghancurkan sehingga
menghasilkan nihil.
Dari website Oracle
ThinkQuest
"http://library.thinkquest.org/J0112540/universe/makematter.html"
dikatakan
di awal pembentukan alam semesta, berbagai macam partikel tercipta, yang
disebabkan dilepaskannya energi yang sangat amat besar. Partikel-partikel
tersebut tercipta secara, dimana sebagian dari partikel tersebut akan meluruh
dan menciptakan partikel-partikel jenis lain. Partikel-partikel ini lebih
kecil daripada atom, sehingga sering pula dikatakan dengan sub-atomik
partikel. Sub-Atomic
partikel ini dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori besar yaitu :
1.
"Hadron" (Gaya yang besar) atau " Quark"
2.
"Lepton" (Elektromagnetik dan Gaya yang lemah lainnya)
3.
"Boson" (pembentuk massa atau berat).
Partikek-partikel
memiliki apa yang dinamakan Anti-partikel
(Anti-Quark, Anti-Lepton, Anti-Boson).
Anti-partikel memiliki massa yang sama dengan partikel pasangannya, tetapi
memiliki muatan atau properti elektromagnetik yang berbeda/berlawanan.
Contohnya :
- Hidrogen memiliki satu proton yang dikelilingi satu elektron, maka Anti-hidrogen memiliki satu positron (proton bermuatan negatif) yang dikelilingi oleh satu anti-elektron (elektron bermuatan positif). Pada awalnya, setelah terjadinya big bang, jumlah materi dan anti-materi seimbang, dimana ketika kedua partikel ini bertemu akan saling meniadakan satu dengan yang lainnya dan menghasilkan energi yang besar yang akan menciptakan partikel-partikel lain yang lebih kecil, karena partikel yang lebih besar cenderung untuk tidak stabil.
- X-boson, Sub-atomik partikel terberat, dan pasangannya, anti-X boson yang meluruh menjadi partikel-partikel dan anti-anti partikel lainnya yang lebih kecil. namun untuk setiap 100 juta partikel, hanya ada 99,999,999 antipartikel yang tercipta dari peluruhan ini. Walaupun perbedaannya amatlah kecil, namun proses seperti inilah yang diyakini para ilmuwan membentuk materi di alam semesta, dimana setiap materi terbentuk dari "pasangan".
Sampai
saat ini diyakini untuk setiap materi masih ada anti-materi pasangannya. Namun
tentu saja keduanya tidak dapat di pertemukan karena akan saling meniadakan.
Namun sesuai firman Allah pada surah Adz-Dzaariyaat [51] ayat 49 "dan
dari/pada segala sesuatu Kami ciptakan pasangan
". Dari segala materi yang terbentuk Allah ciptakan pula anti-materi
nya, wallahu a'lam..
Allah
menciptakan apa-apa yang diketahui manusia "dari apa yang tidak mereka
ketahui" sebagaimana yang disebutkan dalam bagian akhir surah Yaasiin
[36] ayat 36.
Beberapa
unsur telah dapat di ciptakan anti-materinya secara artifisial oleh manusia,
hanya saja membutuhkan biaya yang sangat besar sekali untuk pembuatannya. Di
perkirakan dibutuhkan 25 milyar US dollar untuk membuat 1 gr positron
dan 62.5 trilliun US dollar untuk membuat 1 gram Anti-Hidrogen.
-----
AGAR KAMU DAPAT
MENGINGATNYA (gen dan pengukuran usia materi)
Sebagai
penutup, di akhir surah Adz-Dzaariyaat [51] ayat 49 dikatakan ======> Secara Literal
Artinya
La'allakum Tadzakkarun [supaya kamu dapat mengingat] yang diterjemahkan dalam terjemahan umum bahasa
Indonesia, "supaya kamu mengingat kebesaran Allah".
Jika terkait dengan makhluk hidup, diatas dijelaskan pasangan-basa (Base-Pair) akan membentuk DNA atau RNA. Dari untaian DNA atau RNA itu ada yang dinamakan dengan gen, yang menyimpan informasi segala sifat dan ciri makhluk hidup. Dari gen ini timbul apa yang dinamakan faktor-keturunan, karena ada beberapa sifat yang diturunkan secara genetik dari Orang-Tua.
Terkait
dengan materi terutama benda mati, pada pembentukan materi dari peluruhan
materi dan anti-materi, akan menghasilkan partikel atom dengan isotop yang
berbeda-beda, yang dicirikan dengan jumlah neutron di inti-atomnya, yang
diistilahkan dengan nuklida. beberapa nuklida bersifat tidak-stabil, dan dapat
berupah secara spontan menjadi nuklida yang lain. Transformasi nuklida ini
dapat terjadi dalam beberapa cara salah satunya adalah peluruhan radio-aktif
sampai akhirnya membentuk partikel yang stabil. Karena terjadi proses inilah
sehingga para ilmuwan saat ini dapat mengukur usia dari materi, termasuk di
dalamnya usia Bumi, dengan metode yang dinamakan Radiometric
Dating.
Dengan adanya DNA/RNA yang terdiri dari "Pasangan-Basa”, membuat manusia mampu "mengingat" ciri-ciri dan sifat-sifat fisik dan non-fisik dari dirinya dengan merujuk kepada Sifat Penurunan-Hereditas (heredity) dan diciptakannya materi dari "pasangan", membuat manusia Yang salah-satunya berfungsi dapat "mengingat umur” dari setiap materi tersebut, yang akhirnya membuat manusia teringat akan kebesaran Allah, sang Maha Pencipta, yang Menciptakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya Al-Qur'an satu-satunya kitab-suci yang menyatakan demikian.
Dengan adanya DNA/RNA yang terdiri dari "Pasangan-Basa”, membuat manusia mampu "mengingat" ciri-ciri dan sifat-sifat fisik dan non-fisik dari dirinya dengan merujuk kepada Sifat Penurunan-Hereditas (heredity) dan diciptakannya materi dari "pasangan", membuat manusia Yang salah-satunya berfungsi dapat "mengingat umur” dari setiap materi tersebut, yang akhirnya membuat manusia teringat akan kebesaran Allah, sang Maha Pencipta, yang Menciptakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya Al-Qur'an satu-satunya kitab-suci yang menyatakan demikian.
[51:49] Dan
dari segala sesuatu Kami ciptakan "pasangan" supaya kamu mengingat
...
|
-wallahu a'lam-
0 komentar "SEMUANYA DI CIPTAKAN BERPASANGAN", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar